Senin, 24 Desember 2012

IKD 1 (Ilmu Keperawatan Dasar 1) : Keperawatan sebagai profesi


RESUME Kelompok 2

      Ketua                   :       Indah M               (108112040)
      Sekretaris            :        Anita R                (108112044)
      Anggota               :        Maftuhin             (108112037)
                                    Dwi Esti M           (108112053)
                                     Yusuf Arif H       (108112056)














Karakteristik
Profesi
      Jika dilihat di dalam kamus, sama dengan pekerjaan yang menghendaki pendidikan yang lebih luas atau memiliki ilmu pengetahuan yang spesial, keterampilan serta dipersiapkan dengan cara yang baik.

Keperawatan Sebagai Profesi
      Hall (1968) memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses empat tahapan antara lain :
1.    Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi
2.    Menjadi pekerjaan utama
3.    Adanya organisasi profesi
4.    Terdapat kode etik

Ciri – Ciri
Dilihat dari definisi profesi, jelas bahwa profesi tidak sama dengan okupasi (occupation) meskipun keduanya sama-sama melakukan pekerjaan tertentu.
      Profesi mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
1.     Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (antalogi), jelas wilayah kerja keilmuannya (Epistomologi), dan aplikasinya (Axiologi).
2.     Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus-menerus dan bertahap
3.     Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan.
4.     Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi (Winsley, 1964).


Keperawatan Profesional
Profesionalisme perawat
      Para perawat percaya bahwa tenaga profesional dalam bekerja tidak terlepas dari empat esensi profesionalisme yaitu:
      Kompetensi,
     Standar etik yang tinggi,
     Pengetahuan yang memadai dan
     Welas asih (kasih sayang)

Registered nurse berarti seseorang yang melakukan praktik keperawatan profesional dengan:
      Mengkaji status kesehatan individu dan kelompok
      Menegakkan diagnosa keperawatan
      Menentukan tujuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan
      Membuat rencana strategi perawatan
      Menyusun intervensi keperawatan untuk mengimplementasikan strategi perawatan
      Memberi kewenangan intervensi keperawatan yang dapat dilaksanakan orang lain, dan tidak bertentangan dengan undang-undang
      Mempertahankan perawatan yang aman dan efektif baik langsung maupun tidak langsung
      Melakukan evaluasi respon terhadap intervensi
      Mengajarkan teori dan praktik keperawatan
      Mengelola praktik keperawatan dan
      Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam mengelola perawatan kesehatan.
Praktik keperawatan profesional
      Praktik keperawatan profesional mengandung arti praktik yang dilakukan oleh perawat profesional; yaitu perawat lulusan program baccalaureate keperawatan (rata-rata 4 tahun pendidikan di Universitas) atau lulusan pendidikan keperawatan lebih tinggi.
      Walaupun perawat profesional mungkin mengerjakan berbagai tugas ketrampilan teknik, namun kemampuan dan potensinya mencerminkan ruang lingkup pengetahuan yang berdasarkan kurikulum S1 Keperawatan (Kohnke, dan kawan-kawan, 1974).
Fokus Praktik Keperawatan Profesional
      Praktik keperawatan tidak boleh terlepas dari upaya kesehatan masyarakat dunia dan sistem kesehatan nasional.
      Fokus utama keperawatan saat ini adalah kesehatan masyarakat dengan target populasi total.
      Manusia tidak dipandang hanya dari aspek fisik tetapi manusia dipandang sebagai mahluk bio-psiko-sosio-spiritual. 

IKD 1 (Ilmu Keperawatan Dasar 1) : Berfikir Kritis


RESUME BERPIKIR KRITIS

 










Oleh :
1.   Indah Mumpuni      (108112040)
  2.   Maftuhin                    (108112037)
3.   Anita Rizkiana          (108112044)
4.   Yusuf Arif Hidayat   (108112056)
   5.   Dwi Esti M                 (108112053)

PENDAHULUAN
    Berpikir kritis adalah suatu kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori. Kemampuan berpikir kritis sangat berguna untuk menentukan hubungan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat
PENJELASAN
·       Definisi Berpikir Kritis :
a. Beyer (1995)  : Membuat penilaian-penilaian yang masuk akal
b. Chance (1986) : Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan,mempertahankan pendapat,mmembuat perbandingan,menarik kesimpulan,mengevaluasi argument dan memecahkan masalah
c. Mertes menambahkan Chance : sebuah protes secara sadar untuk mengevaluasi dan menafsirkan informasi dan pengalaman dengan sebuah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan
~Kesimpulan :
Berpikir kritis : Kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori
·       Berpikir
Suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan, mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran & persepsi
·       Belajar untuk berpikir kritis
menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkatagorikan, menyeleksi, memilih, menilai, dan memutuskan

·       Model Berfikir Kritis
1.    Feeling Model
mengedepankan rasa,kesan dan fakta yang ditemukan mengedepankan perasaa dalam pengamatan
Ex : perawatan merasakan gejala, petunjuk dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran klien
2.    Vision Model
Untuk membangkitkan pola piker, mengorganisasi & menerjemahkan perasaan untuk merusmusan hipotesa, analisa, dugaan dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien. Untuk mencari prinsip –prisip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi
3.    Examine Model
untuk merefleksi ide, pengertian dan visi
·       Komponen berpikir kritis
1.    Dasar  pengetahuan khusus perawat
2.    Pengalaman dalam Keperawatan
3.    Kompetensi,ada 3
-   Berpikir kritis umum
-   Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis
-   Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan
·       Dasar pengetahuan khusus untuk berpikir kritis
Komponen pertama dalam berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus perawat dalam keperawatan. Dasar pengetahuan ini beragam,sesuai dengan program pendidikan dasar keperawatan dari jenjang mana perawat diluluskan,pendidikan berkelanjutan tambahan dan setiap gelar tingkat lanjut yang didapat perawat. Dasar pengetahuan perawat mencakup informasi dan teori dan ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan keperawatan yang diperlukan untuk memecahkan masalah keperawatan
·       Kompetensi dalam berpikir kritis
-   Proses kognitif yang digunakan perawat dalam membuat keputusan
-   Mencakup kompetensi berpikir kritis umum, berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis, dan berpikir kritis spesifik dalam keperawatan
-   Berpikir kritis umum: metode ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan
-   Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis: diagnostic reasoning, clinical inference, dan pembuatan keputusan klinis
-   Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan: nursing process          the use of diagnostic reasoning and clinical decision making in nursing practice
·       Sikap untuk berpikir Kritis
1.     Percaya diri
2.    Mandiri
3.    Tanggung jawab
4.    Terbuka
5.    Ingin tahu
6.    Mengambil resiko
7.    Integritas
8.    Kreativitas
9.    Ketetapan hati
10.         Rendah Hati
11.         Dislipin

·       Standard untuk berpikir kritis
1.    Stadard intelektual : jelas, tepat, spesifik, akurat, relevan, konsisten, dapat dipercaya, logis, mendalam luas, lengkap, bermakna, terbuka
2.    Standard professional
Kriteria etik untuk keputusan keperawatan
Kriteria untuk evaluasi
Tanggung jawab professional
·       Tingkat berpikir kritis dalam keperawatan
1. Tingkat 1 : Dasar
2. Tingkat 2 : Kompleks
3. Tingkat 3 : Komitmen
                                                       
KESIMPULAN
Berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam keperawatan karena perawat harus menganalisa masalah pasien dari berbagai aspek dan sisi agar tidak terjadi kesalahan dalam menyelesaikan masalah pasien