RESUME BERPIKIR KRITIS
Oleh :
1. Indah Mumpuni (108112040)
2. Maftuhin (108112037)
3. Anita Rizkiana (108112044)
4. Yusuf Arif Hidayat (108112056)
5. Dwi Esti M (108112053)
PENDAHULUAN
Berpikir kritis adalah suatu kemampuan berpikir dalam menilai sebuah
informasi sebelum ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori. Kemampuan
berpikir kritis sangat berguna untuk menentukan hubungan sesuatu dengan yang
lainnya dengan lebih akurat
PENJELASAN
· Definisi Berpikir Kritis :
a. Beyer (1995) : Membuat penilaian-penilaian yang masuk akal
a. Beyer (1995) : Membuat penilaian-penilaian yang masuk akal
b. Chance (1986) : Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan
menata gagasan,mempertahankan pendapat,mmembuat perbandingan,menarik
kesimpulan,mengevaluasi argument dan memecahkan masalah
c. Mertes menambahkan Chance : sebuah protes secara sadar untuk mengevaluasi dan menafsirkan informasi dan pengalaman dengan sebuah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan
c. Mertes menambahkan Chance : sebuah protes secara sadar untuk mengevaluasi dan menafsirkan informasi dan pengalaman dengan sebuah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan
~Kesimpulan :
Berpikir kritis : Kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori
Berpikir kritis : Kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori
· Berpikir
Suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan, mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran & persepsi
Suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan, mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran & persepsi
· Belajar untuk berpikir kritis
menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkatagorikan, menyeleksi, memilih, menilai, dan memutuskan
menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkatagorikan, menyeleksi, memilih, menilai, dan memutuskan
· Model Berfikir Kritis
1. Feeling Model
mengedepankan rasa,kesan dan fakta yang ditemukan mengedepankan perasaa dalam pengamatan
mengedepankan rasa,kesan dan fakta yang ditemukan mengedepankan perasaa dalam pengamatan
Ex : perawatan merasakan
gejala, petunjuk dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran klien
2. Vision Model
Untuk membangkitkan pola piker, mengorganisasi & menerjemahkan perasaan untuk merusmusan hipotesa, analisa, dugaan dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien. Untuk mencari prinsip –prisip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi
Untuk membangkitkan pola piker, mengorganisasi & menerjemahkan perasaan untuk merusmusan hipotesa, analisa, dugaan dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien. Untuk mencari prinsip –prisip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi
3. Examine Model
untuk merefleksi ide, pengertian dan visi
untuk merefleksi ide, pengertian dan visi
· Komponen berpikir kritis
1. Dasar
pengetahuan khusus perawat
2. Pengalaman dalam Keperawatan
3. Kompetensi,ada 3
- Berpikir kritis umum
- Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis
- Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan
- Berpikir kritis umum
- Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis
- Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan
· Dasar pengetahuan khusus untuk
berpikir kritis
Komponen pertama dalam berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus perawat dalam keperawatan. Dasar pengetahuan ini beragam,sesuai dengan program pendidikan dasar keperawatan dari jenjang mana perawat diluluskan,pendidikan berkelanjutan tambahan dan setiap gelar tingkat lanjut yang didapat perawat. Dasar pengetahuan perawat mencakup informasi dan teori dan ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan keperawatan yang diperlukan untuk memecahkan masalah keperawatan
Komponen pertama dalam berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus perawat dalam keperawatan. Dasar pengetahuan ini beragam,sesuai dengan program pendidikan dasar keperawatan dari jenjang mana perawat diluluskan,pendidikan berkelanjutan tambahan dan setiap gelar tingkat lanjut yang didapat perawat. Dasar pengetahuan perawat mencakup informasi dan teori dan ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan keperawatan yang diperlukan untuk memecahkan masalah keperawatan
· Kompetensi dalam berpikir kritis
- Proses kognitif yang digunakan perawat dalam membuat keputusan
- Mencakup kompetensi berpikir kritis umum, berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis, dan berpikir kritis spesifik dalam keperawatan
- Berpikir kritis umum: metode ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan
- Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis: diagnostic reasoning, clinical inference, dan pembuatan keputusan klinis
- Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan: nursing process the use of diagnostic reasoning and clinical decision making in nursing practice
- Proses kognitif yang digunakan perawat dalam membuat keputusan
- Mencakup kompetensi berpikir kritis umum, berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis, dan berpikir kritis spesifik dalam keperawatan
- Berpikir kritis umum: metode ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan
- Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis: diagnostic reasoning, clinical inference, dan pembuatan keputusan klinis
- Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan: nursing process the use of diagnostic reasoning and clinical decision making in nursing practice
· Sikap untuk berpikir Kritis
1. Percaya diri
2. Mandiri
3. Tanggung jawab
4. Terbuka
5. Ingin tahu
6. Mengambil resiko
7. Integritas
8. Kreativitas
9. Ketetapan hati
10.
Rendah
Hati
11.
Dislipin
· Standard untuk berpikir kritis
1. Stadard intelektual : jelas, tepat,
spesifik, akurat, relevan, konsisten, dapat dipercaya, logis, mendalam luas,
lengkap, bermakna, terbuka
2. Standard professional
Kriteria etik untuk
keputusan keperawatan
Kriteria untuk evaluasi
Tanggung jawab professional
Kriteria untuk evaluasi
Tanggung jawab professional
· Tingkat berpikir kritis dalam
keperawatan
1. Tingkat 1 : Dasar
2. Tingkat 2 : Kompleks
3. Tingkat 3 : Komitmen
1. Tingkat 1 : Dasar
2. Tingkat 2 : Kompleks
3. Tingkat 3 : Komitmen
KESIMPULAN
Berpikir kritis sangat dibutuhkan
dalam keperawatan karena perawat harus menganalisa masalah pasien dari berbagai
aspek dan sisi agar tidak terjadi kesalahan dalam menyelesaikan masalah pasien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar