BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia farmasi, kulit merupakan salah
satu hal yang penting untuk dipelajari, karena banyak hubungan antara anatomi
kulit dengan bidang-bidang kesehatan. Dengan mempelajari anatomi kulit, kita
dapat membedakan obat yang bekerja di oral, dalam, dan luar (topical), serta
membantu pekerjaan dalam bidang forensik dalam mengidentifikasi manusia dengan
manusia yang lain, karena pada kulit manusia terdapat susunan DNA yang berbeda
antara satu manusia dengan yang lainnya.
Kulit merupakan organ
terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Ketebalan pada setiap bagian tubuh
berbeda-beda (0,5-5 mm) dan rata-rata ketebalanNYA 1-2 mm. Kulit terdiri dari
lapisan Epidermis di bagian luar yang merupakan lapisan jaringan epitel dan lapisan
dermis di bagian bawahnya yang merupakan lapisan jaringan ikat. Di bawah
jaringan dermis terdapat jaringan hipodermis atau subkutis.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai anatomi kulit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kulit atau integumen merupakan salah satu organik terbesar dari tubuh
dimana kilit membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai
regenarasi yang besar, misalnya jika kulit terluka, maka sel-sel dalam dermis
melawan infeksi lokal kapiler dan jaringan ikat akan mengalami regenerasi
epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang beregenerasi
sehingga terbentuk jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena
meningkatnya jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen
keputihan yang terlibat melalui epitel.
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga,
lubang-lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan
kelenjar mukosa.
B. Lapisan
kulit
- Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar, sebagian besar terdiri dari epitel
skuamosa yang bertingkat mengalami keratinisasi yang tidak memiliki pembuluh
darah. Sel-sel yang menyusun epidermis secara terus menerus terbentuk dari
lapisan germinal dalam epthelium koloumnar. Pigmentasi dari kulit sebagian
besar karena melanin ( suatu pigmen yang berwarna hitam, pada lapisan terdalam
epidermis), pigmentasi ini sebagian besar dikontrol oleh hormon adrenalin dan
pitiutari.
Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah
lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang jelas tampak : selapis lapisan
tanduk dan selapis zona germinalis. Bagian-bagian epidermis dapat dilihat
dengan mikroskopis. Lapisan epidermal adalah lapisan tanduk terletak paling
luar, dan tersusun atas beberapa lapisan sel yang membentuk epidermis, yaitu :
- Stratum korneum
Selnya sudah mati,
tidak mempunyai inti sel, inti selnya sudah mati dan protoplasmanya diubah
menjadi zat keratin. Selnya tipis, datar,seperti sisik dan terus-menerus
dilepaskan.
- Stratum lucidum
Selnya mempunyai batas
tegas tetapi tidak ada intinya. Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum
ialah sel-sel sudah banyak kehilangan inti dan butir-butir sel telah
menjadi jernih sekali dan tembus sinar. Protoplasmanya telah diubah menjadi
protein yang disebut eleidin.
Lapisan ini hanya
terdapat pada telapak tangan dan kaki. Dalam lapisan terlihat seperti suatu
pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat disebut
stratum lusidum.
- Stratum granulosum
Stratum ini terdiri
dari sel-sel pipih seperti kumparan,sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapisan
yang sejajar dengan permukaam kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir-butir yang
disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin oleh karena
banyaknya butir-butir stratum granulosum.
- Startum spinosum
Lapisan ini merupakan
lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2mm terdiri dari 5-8 lapisan.
Sel-selnya disebut spinosum karena jika kita lihat dibaeah mikroskop bahwa
sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligenal/banyak sudut dan mempunyai
tanduk (spina). Disebut akantosum sebab sel-selnya berduri. Ternyata spina atau
tanduk tersebut ada hubungan antara sel yang lain yang disebut intercelulair
bridges atau jembatan interselular.
- Stratum basale/germinativum
Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal/basis,
stratum germinativum menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel
induk.
Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong.
Di dalamnya terdapat butir-butir halus disebut butir melanin warna. Sel
tersebut disusun sepertiu pagar (palisade) dibagian bawah sel tersebut terdapat
suatu membran disebut membran basalis, sel-sel basalis dengan membran basalis
merupakan batas terbawah dari pada epidermis dengan dermis. Ternyata batas ini
tidak datar tapi bergelombangan, pada waktu kerium menonjol pada epidermis
tonjolan ini disebut papila kori (papila kulit). Dipihak lain epidermis
menonjol kearah korium, tonjolan ini disebut Rete Ridges atau Rete Pegg =
prosessus inter papiilaris.
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi
oleh membran basalis dan di sebelah bawah berbetasan dengan subkutis tapi batas
ini tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel
lemak. Dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang
elastik. Pada permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi
ranting-rantring pembuluh kapiler.
Ujung akhir saraf sensoris, yaitu puting peraba, terletak di sebelah
dalam dermis. Kelenjar keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit dan
yang banyak jumlahnya, tterletak di sebelah dalam dermis, dan salurannya yang
keluar melalui dermis ddan epidermis, bermuara diatas permukaan kulit di dalam
lekukan halus yang disebut pori. Ada beberapa kelenjar keringat yang berubah
sifat yang dapat dijumpai di kulit di sebelah dalam telinga, yaitu kelenjar
serumen.
Dermis terdiri dari 2
lapisan :
- Bagian atas, pars papilaris
(stratum papilar).
Menonjol ke epidermis,
terdiri dari serabut saraf, dan pembuluh darah yang memberi nutrisi pada
epidermis di
2. Bagian bawah, retikularis (stratum retikularis).
Menonjol ke arah subkutan, serabut penunjangnya yaitu serabut kolagen dan
serabut elastis. Serabut kolagen tugasnya memberikan kekuatan pada kulit, dan
serabut elastis tugasnya memberikan kelenturan pada kulit dan memberi kekuatan
pada alt di sekitar kelenjar dan folikel rambut.
Batas antara pars papilaris dengan pars retikularis adalah bagian bawahnya
sampai ke subkutis. Baik pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari
jaringan ikat longgar yang tersusun darri serabut-serabut; serabut kolagen,
serabut elastis dan serabut retikulus. Serabut ini saling beranyam adn
masingg-masing mempunyai tugas yang berbeda. Serabut kolagen, untuk memberikan
kekuatan kepada kulit. Serabut elastis, memberikan kelenturan pada kulit.
Retikulus, terdapat terutama kelenjar dan folikel rambut dan memberikan
kekuatan pada alat tersebut.
3. Hypodermis (Subkutis)
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan di antara
gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini
bentuknya bulat dengan intinyya terletak dipinggir, sehingga membentuk seperti
cincin.
Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus, yang tebalnya tidak sama
tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama
(berlainan).
Guna penikulus adiposus adalah sebagai shok breker = pegas, bila
tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas atau
untukmempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan tambahan untuk kecantikan.
Dibawah subkutis terdapat selaput otot kemudian terdapat otot.
C. Pembuluh Darah Dan
Saraf
- Pembuluh Darah
Pembuluh darah
kulit terdiri dari 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu :
Anyaman pembuluh nadi
kulit atas atau luar. Anyaman ini terdapat antara stratum
papilaris dan stratum retikularis, dari anyaman ini berjalan arteriole pada
tiap-tiap papilla kori.
Anyaman pembuluh darah
nadi kulit bawah atau dalam. Anyaman ini terdapat antara korium dan
subkutis, anyaman ini memberikan cabang-cabang pembuluh nadi kealat-alat
tambahan yang terdapat di korium.
Dalam hal ini
percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang terdapat pada lapisan
subkutis.cabang-cabang ini kemudian akan menjadi pembuluh darah balik/vena yang
juga akan membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darahbalikyang kedalam.
Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena diperkirakan 1/5
dari darah beredar melalui kulit. Disamping itu pembuluh darah pada kulit
sangat cepat menyempit/melebaroleh pengaruh atau rangsangan panas, dingin,
tekanan sakit, nyeri dan emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadisecara
reflek.
2.
Susunan Saraf Kulit
Kulit juga seperti
organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari
saraf-saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik berguna untuk
menggerakan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik
berguna untuk menerima ransangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit
ujung-ujung saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima
rangsangan.
Ujung-ujung saraf yang
bebas untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat epidermis, disini
ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu
organ.
D. Pelengkap Kulit
- Rambut
Sel epidermis yang berubah, rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam
epidermis, folikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas dasarnya
terdapat papil tempat rambut tumbuh, akar berada di dalam folikel pada ujung
paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut,pada folikel
rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut.
Rambut terdiri dari;
- Rambut panjang di kepala, pubis
dan jenggot.
- Rambut pendek di lubang hidung,
liang telinga dan alis.
- Rambut bulu lanugo diseluruh
tubuh.
- Rambut seksual di pubis dan
aksila (ketiak)
Warna kulit dipengaruhi oleh pembuluh darah pada kulit, banyak sedikitnya
lemak,dan pigmen kulit yang disebut melanin. Banyak sedikitnya melanin
dipengaruhi oleh:
- Rasa
atau suku bangsa
- Hormon
- Pengaruh
sinar ultra violet dan infra merah
2.
KUKU
Kuku adalah sel epidermis kulit-kulityang telah berubah tertanam dalam
palung kuku menurut garis lekukan pada kulit. Palung kuku mendapatkan
persyarafan dan pembuluh darah yang banyak. Bagian proksimal terletak dalam
lipatan kulit merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku, bagian yang tidak
ditutupi kulit dengan kuat terikat dalam palung kulit dan bagian atas merupakan
bagian yang bebas.
Bagian dari kuku,
terdiri dari:
- Nail
root (akar kuku), merupakan bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari.
- Nail
plate (badan kuku), merupakan bagian kuku yang terbuka bebas.
- Nail
groove (alu kuku), merupakan sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku.
- Eponikium,
merupakan kulit tipis yang menutup kuku dari bagian proksimal.
- Hiponikium,
merupakan kulit yang ditutup bagian kuku yang bebas
3. Kelenjar
Kulit
Kelenjar kulit mempunyai lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran
keluar lurus merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan
(kelenjar keringat)
- Regenerasi kulit pada proses
ketuaan.
Kulit mempunyai daya regenerasi
yang besar, stelah kulit terluka, sel-sel dalam sermis melawan infeksi local
kapiler dan jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari
tepi luka menutupi jaringan ikat yang bergenerasi sehingg terbentuk jaringan
parut pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah kapiler,
akhirnya berubah menjadi serabut kolagenkeputihan yang terlihat melalui epitel.
- Manifestasi ketuaan kulit
Lapisan kulit menjadi lebih tipis sehubungan dengan perubahandalam komposisi
kimiazat dasar jaringan ikat, maka penyebab kekurangan cairan dimana hilangnya
elastisitas pada serat-serat elastic dermis dan subkutis akibat lipatan kulit
yang ditimbulkan dengan menarik jaringan dibawahnya, lambat laun menghilang dan
akan timbul bintik pigmentasi yang tidak beraturan.
4.
Kelenjar sebasea
Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebasea, kelenjar ini terdapa t dari:
badan kelenjar, saluran kelenjar, dan muara kelenjar. Kelenjar sebasea berasal
dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi rambut dan
kulit yang berdekatan. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada kepala dan muka
sekitar hidung, mulut dan telinga. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, yaitu
campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel yang befungsi sebagai
emoliens atau pelembut kulit. Zat ini juga memiliki aktifitas bakterisida.
Kelenjar sebasea dapat terinfeksi sehingga menyebabkan furunkel (bisul).
Kelenjar kantumgnya dalam kulit bentuknya seperti botol dan bermuara dalam folikel
rambut, paling banyak terdapat pada kepala dan muka sekitar hidung, mult dan
telinga, tidak terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan.
Ada 2 kelenjar yang
terdapat pada kulit;
- Kelenjar keringat menghasilkan
kelenjar sodurivera
- Kelenjar tulang menghasilkan
kelenjar sebasea. Kelenjar terdiri dari : badan kelenjar, saluran
keringat, dan muara keringat.
5.
Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat adalah tube tunggal yang bergulung dan terletak pada jaringan
subkutan yang menghasilkan kelenjar sudorivera. Sekresi aktif dari kelenjar
keringat di bawah pngendalian saraf simpatis. Keringat berisi air dan sedikit
garam, melalui difusi secara sederhana ± 500 cc/hari. Kelenjar keringat
merupakan alat utama untuk mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu iklim
dingin dan meningkat pada suhu panas.
E. Fungsi Kulit
- Kulit
sebagai organ pengatur panas
Suhu tubuh sessorang
adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan
kerena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang
diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan
pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui medulla oblongata.
Suhu normal (sebelah dalam) tubuh. Yaitu suhu visera dan otak ialah 36ºC sampai
37.5ºC. Suhu kulit sedikit lebih rendah.
Persyarafan vaso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan cara, yaitu
vaso-dilatasi dan vaso-konstriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol memekar, kulit
menjadi lebih panas, dan kelebihan panas cepat terpancar dan hilang, dan juga
hilang karena kelenjar keringat bertambah aktif dank arena itu terjadi
penguapan cairan dari permukaan tubuh. Pada vaso-konstriksi, pembuluh darah
dalam keadaan mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat hampir
dihentikan dan hilangnya panas dibatasi. Dengan pengendalian ini, pelepasan
panas ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kulit adalah organ
utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh. Banyak panas juga
hilang melalui paru-paru, dan sebagian kecil melalui feses dan urine.
Panas dilepas kulit
dengan berbagai cara :
- Dengan
penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah
yang mengalir melalui pembuluh dalam kulit.
- Dengan
pemancaran, penas dilepas pada udara sekitarnya.
- Dengan konduksi,
panas dialihkan ke benda yang disentuh, seperti pakaian.
- Dengan
konveksi (pengaliran), karena mengalirnya udara yang telah panas, maka
udara yang menyentuh permukaan tubuh diganti dengan udara yang lebih
dingin.
Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian
saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi
kira-kira 1/3 dari yang ada dalam plasma. Hal ini hendaknya dibedakan dengan
perspirasi atau pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi air
secara sederhana melalui kulit. Dengan perspirasi hilang kira-kira 500 ccm air
setiap hari. Banyaknya keringat berkisar dari 0 sampai 2.000 ccm setiap
hari, tergantung dari kebutuhan tubuh akan pengaturan suhu. Kelenjar keringat
adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai jumlah airdapat
dilepaskan, kira-kira setengah liter sehari pada iklim sedang, kurang pada
iklim sedang danlebih pada iklim yang panas. Suhu lingkungan yang lebih tinggi
dari suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila udara kering; tetapi
kelembaban dapat menyebabkan rasa sangat tidak enak karena mengahalangi
hilangnya suhu tubuh melalui penguapan.
- Kulit sebagai Indera Peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan ole rangsanganpada ujung saraf di dalam
kulit, berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang. Perasaan panas,
dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Di dalam kulit terdapat
tempat-tempat tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa sensitive (peka)
terhadap dingin, beberapa terhadap panas, dan lain lagi terhadap sakit.
Panca indera peraba terdapat
pada kulit di samping itu kulit juga sebagai pelepas panas yang ada pada tubuh,
kulit menutupi dan berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi
rongga-rongga dan lubang-lubang. Kulit mempunyai banyak ujung-ujung saraf
peraba yang menerima ransangan dari luar diteruskan ke pusat saraf di otak.
Sensasi kulit terdiri dari
rasa,raba, tekanan, panas, dingin dan rasa sakit. Reseptor-reseptor tersebar
luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh manusia. Reseptor
masing-masing berbeda-beda, yang terbanyak adalah rasa sakit, kemudian sensasi
raba, dingin dan panas. Reseptor yang terletak di lapisan epitel, ditemukan
pada mukosa mulut dan traktus respiratorius untuk rasa raba dan rasa sakit, dan
jaringan epitel gepeng berlapis-lapis pada bagian akar rambut.
Reseptor yang terletak pada jaringan
ikat sangat banyak terletak pada kulit dibawah lapisan mukosa disekitar sendi,
pleura, endokardium, peritoneum, dan lain-lain. Rasa sentuhan yang disebabkan
oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung sraf
yang dirangsang panas, dingin, sakit, semua perasaan ini berlebihan.
Didalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu tempat perabaan
sensitive terhadap dingin dan sakit. Perasaan yang disebabkan tekanan yang
sangat dalam dan rasa yang memungkinkan seseorang menentukan dan menilai berat
suatu benda timbul pad struktur lebih dalam misalnya pada otot dan sendi.
- Kulit
sebagai tempat penyimpanan air
Kulit dan jaringan
dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose dibawah
kulit penyimpanan lemak yang utam pada tubuh.
- Kemampuan
melindungi kulit
- Menghindari
hilangnya cairan dari jaringan dan menghindari masuknya air ke dalam
jaringan.
- Menghalangi
cedera pada struktur dibawahnya.
- Mencegah
bahaya dehidrasi yang lebih parah kalau epidermis mengalami
kerusakan.
- Sebagai
Alat Absorpsi
Kulit dapat mengabsorpsi sinar Ultraviolet yang bereaksi prekusor vitamin D
yng penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang. Selain itu kulit juga
mengabsorpsiobat-obatan tertentu yang digunakan sebagai salep.
- Sebagai
Ekskresi
Zat berlemak, air dan ion-ion seperti NA diekskresi melalui kulit, karena
pada kulit terdapat kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang treletak di
lapisan dermis yang mengeluarkan 5-10% dari seluruh sisa metabolisme.
Fungsi lainnya;
- Melindungi
tubuh terhadap luka, mekanis, kimia dan termis karena epitelnya dengan
bantuan secret kelenjar memberikan perlindungan terhadap kulit.
- Perlindungan
terhadap mikroorganisme pathogen.
- Mempertahankan
suhu tubuh dengan pertolongan sirkulasi darah.
- Mengatur
keseimbangan cairan melalui sirkulasi kelenjar.
- Alat
indera melalui persarafan sensorik dan tekanan temperature dan nyeri.
- Sebagai
alat rangsangan rasa yang datang dari luar yang dibawa oleh sraf sensorik
dan motorik ke otak.
- Catatan Klinik
Kulit sangat erat hubungannya dengan keadaan emosional seseorang, apabila
seseorang dalam keadaan marah atau gembira terlihat wajahnya kemerahan dan akan
terlihat pusat pena berkeringat dingin bila dalam ketakutan. Penyakit kulit
atau gangguan pada kulit dapat di sebabkan mikroorganisme yang dapat
menimbulkan infeksi sepert impetigo; disebabkan vitus seperti kurap dan
“athlete’ foot” (kutu air); parasit hewani seperti scabies dan pedikulosis.
Banyak bentuk dermatitis atau eksema (peradangan kulit) disebabkan elergi
terhadap beberapa jenis makanan, obat-obatan, atau bahan kimia yang digunakan
atau dipegang seperti bedak, krim, minyak-minyakan, minyak tanah, deterjen dan
sebagainya. Banyak yang disertai eritema (kemerah-merahan) atau urtikaria (bentul-bentul).
Keadaan ini sering menimbulkan sangat gatal.
Urtikaria dapat timbul karena sentuhan setempat dengan bahan yang
merangsang, seperti sengatan tawon atau duri tanaman. Juga dapat timbul secara
terbatas pada orang yang peka terhadap benda-benda yang disentuhnya, seperti
bubuk untuk memcuci atau kosmetik, juga sering karena makan suatu makanan
yang menimbulkan alergi padanya.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Tubuh manusia terdiri dari triliunan sel yang membentuk jaringan kemudian
bersatu menjadi suatu organ dan gabungan dari setiap organ menjadi sistem organ
dan terbentuklah suatu organisme termasuk manusia. Dari bagian-bagian setiap
sistem itu memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Sistem integumen merupkan
susunan organ tubuh mnusia terluar yang berfungsi sebagai perlindungan utama
dari benda asing atau sinar ultraviolet. Kulit memiliki 2 jenis kelenjar
keringat; kelenjar keringat apokrin dan merokrin. Kedua jenis kelenjar ini
tersusun atas sel mioepitel (dari bahasa latin; myo “otot”), sel epitel khusus
yang terletak antara sel kelenjar dan lamina basalis di bawahnya.
Kontraksi mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan sekret yang menumpuk.
Aktivitas sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel mioepitel dikendalikan oleh
sisitem saraf otonom dan hormon yng bredar dalam tubuh. Di samping itu serumen,
ysng memproduksi kotoran telinga, dan kelenjar susu, sering dianggap sebagai
modifikasi kelenjar keringat. Selain menjadi sumber tenaga pda kehidupan,
glukosa juga berupaya menjadi sumber tenaga pada mesin. Satu kajian telah
dilakukan untuk menukarkan pada bahan bakar hydrogen fuel cell. Walaupun masih
dalam kajian, telah terbukti glukosa mampu menghasilkan sumber tenaga pada
mesin juga. Glukosa juga memainkan peranan yang sangat penting dan penggunaannya
sangat luas.
- Saran
Dalam makalah ini diharapakn para pembaca memahami fungsi dan pentingnya
kulit. Maka dari itu, penyusun menyarankan agar menjaga kulit mengingat peranan
penting yang diperankan oleh kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn. 2006.
Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Syarifudin. 1997. Anatomi
Fisiologi untuk Siswa Perawat. Ed.2. Jakarta. EGC.
Potter, Patrisia
A.2005. Buku Fundamental Keperawatan: konser, proses, dan
praktik. Ed. 4. Jakarta. EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar