Senin, 30 September 2013

IKD 3 (Ilmu Keperawatan Dasar 3) : Makalah Masalah yang Sering terjadi pada Anak

MAKALAH
PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA ANAK
Disusun oleh :
Indah Mumpuni          (108112040)
Arif Purbayu               (108112041)
Dwi Esti M                 (108112053)
Linda El Syifaa           (108112054)
Intan Aliyani               (108112055)

SI KEPERAWATAN
STIKES  AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2012/2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat hidyahNya penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Permasalahan yang Sering Muncul pada Anak”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis telah mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Yth.Bapak Sarwa AMK,S.Pd,M.Kes selaku Ketua STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAHAH CILACAP
2.      Yth.Widyoningsih, M.Kep. Sp.Kom selaku Dosen Ilmu Keperawatan Dasar III
3.      Semua pihak yang telah banyak memberikan fasilitas dan informasi sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis hanya berharap penyusunan laporan ini dapat memberikan manfaat, bukan hanya untuk penulis tetapi untuk semua pihak.



DAFTAR ISI



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja masalah yang sering terjadi dan jenis tindakan keperawatan pada bayi dan anak dalam berbagai  kelompok usia?
2.      Apa saja pencegahan kecelakaan pada bayi dan anak dalam berbagai kelompok usia?
3.      Apakah bimbingan dan penyuluhan pada orang tua?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui masalah yang sering terjadi dan jenis tindakan keperawatan pada anak pada bayi dan anak dalam berbagai  kelompok usia.
2.      Mengetahui pencegahan kecelakaan pada bayi dan anak dalam berbagai kelompok usia.
3.      Mengetahui pengertian bimbingan dan penyuluhan pada orang tua.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Masalah yang sering terjadi dan jenis tindakan keperawatan pada bayi  dan anak dalam berbagai kelompok usia.
1.      Masalah yang sering terjadi dan tindakan keperawatan pada bayi
a.       Tersedak
Kadang-kadang ketika tengah menyusui, bayi akan mulai tercekik atau tersedak. Tindakan: peganglah bayi dengan muka menghadap ke bawah, kepala lebih rendah daripada tubuh, dan tepuk-tepuklah punggung bayi dengan lembut. Kemudian bayi akan memuntahkan sebagian susu yang sudah ditelannya, batuk-batuk beberapa kali dan bisa bernafas kembali tanpa kesulitan.
b.      Radang popok
Ada tiga jenis radang popok yang mengganggu bayi
i          Radang amoniak, biasanya dari amoniak yang terkandung dalam air seni. Tindakan: menjaga agar bokong bayi tetap kering. kadang-kadang dengan dianginkan tanpa popok beberapa waktu lamanya.
ii        Radang monilia, disebakan oleh jamur candida. Radang ini kelihatan merah dan gatal. Tindakan: untuk menyembuhkannya diperlukan krim obat.
iii      Radang seborrhea, yang kering dan berkerak, kerap kali mengeluarkan cairan bening. Tindakan:  memerlukan krim obat untuk menyebuhkannya.
c.       Sembelit
Sembelit atau sulit buang air besar karena tinja terlalu. Bayi yang diberi formula dengan pelengkap zat besi mengeluarkan tinja yang lebih keras. Tindakan: beri bayi air/susu lebih banyak. Kalau kondisi ini terus berlangsung, berkonsultasilah dengan dokter sebelum anda mengganti 
makanan bayi.
d.      Kecegukan
Kecegukan tidak berbahaya dan tidak sakit, tetapi membuat bayi tersiksa. Tindakan: bisa diobati dengan memberi bayi cairan yang lebih banyak. Meletakkannya menelungkup, atau meletakannya di atas bahu dan menggosok-gosok punggungnya. Sering kali penggantian posisi bisa membantu bayi mengatasa masalah ini.
e.       Sumabukan
Adalah kerak yang terbentuk pada puncak kepala bayi. Kerak kepala ini terbentuk dari minyak yang mengering dan kulit mati, yang membentuk kerak. Tindakan: mencuci kepala bayi secara lembut dengan sampo bayi, melepaskan kerak dari rambutnya. Membubuhkan minyak bayi ke kulit kepala bayi sehari sebelum mengeramas bayi membantu pencairan minyak dalam kerak dengan membasahkannya pada kulit kepala. Jika puncak kepala bayi tampak merah atau mengeluarkan cairan bening, segera hubungi dokter.
f.       Muntah-muntah
Muntah-muntah bisa terjadi sesudah bayi disusui ataupun tidak disusui. Muntah-muntah disebakan oleh banyak hal, termasuk infeksi tersumbatnya usus halus, dan (dalam beberapa kasus) merupakan pertanda terlalu banyak makan. Bayi yang muntah terus menerus menghadapi resiko terkena dehidrasi.Tindakan: segeralah periksakan bayi anda ke dokter
2.      Masalah yang sering terjadi dan tindakan keperawatan pada anak
a.       Bibir retak atau lecet. 
Tindakan: Untuk mengurangi rasa sakit dapat menggunakan bongkahan es batu dengan ukuran tidak terlalu kecil agar tidak tertelan ketika dikulum. Jika luka cukup besar dan terjadi banyak perdarahan yang masih tetap keluar sekitar seperempat jam setelah terjadi kecelakaan tersebut, segera menghubungi dokter untuk mendapat tindakan medis khusus.
b.      Luka di bagian dalam mulut atau lidah.
Tindakan: Untuk mengurangi rasa sakit dan menghentikan perdarahan dapat menggunakan bongkahan es batu. Jika perdarahan terjadi spontan dan tidak berhenti maka tekan dengan hati - hati bagian yang luka memakai kain kasa yang steril. Untuk luka karena tertusuk benda tajam sehingga perdarahan tidak juga berhenti dalam waktu 10 - 15 menit setelah kecelakaan, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapat tindakan medis.
c.       Gigi tanggal.
gigi susu yang tanggal akan tumbuh dan diganti gigi permanen. Sekitar 30 - 45 menit setelah penanganan tersebut segera ke dokter untuk mengetahui apakah ada/tidak sebagian gigi yang masih tertinggal pada gusi, karena ada kemungkinan potongan gigi yang tertinggal dapat tertelan oleh anak. Lubang bekas gigi tanggal juga perlu diperiksa untuk mencegah terjadi infeksi.
d.      Gigi patah.
Tindakan: Bersihkan mulut anak dengan air hangat untuk mengeluarkan kotoran dari mulut, periksalah apakah ada/tidak sebagian gigi patah yang masih tertinggal pada gusi dan kompres dingin bagian yang luka dengan bongkahan es untuk mengurangi pembengkakan gusi yang sering menyertai gigi patah.
e.       Tertelan benda asing.
Tindakan: Jika benda asing yang tertelan tidak terlalu dalam sehingga masih terlihat dan anak takut untuk mengeluarkan benda tersebut, dapat ditangani dengan cara menyapu mulut anak menggunakan jari telunjuk yang dibengkokkan kemudian raih benda itu hati - hati namun lakukan dengan gerakan cepat. Untuk benda asing yang tertelan cukup dalam, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mengurangi kemungkinan benda terdorong masuk lebih dalam lagi yang menyebabkan kesulitan bernafas.
f.       Hidung berdarah.
Tindakan: Berdirikan anak agak membungkuk ke depan untuk mencegah darah masuk ke dalam kerongkongan, kemudian tekan pelan - pelan hidung anak dengan jari telunjuk dan ibu jari selama 5 menit. Usahakan agar anak tenang dan tidak menangis, karena jika anak menangis perdarahan akan terus berlanjut. Bila perdarahan berlangsung lama, tutup lubang hidung dengan kain kasa yang menutup pembuluh darah dalam hidung. Jika upaya ini belum berhasil menghentikan perdarahan segera menghubungi dokter untuk mendapat tindakan medis yang lebih baik.
g.      Benda asing di dalam hidung.
Tanda yang dapat dikenali jika ada benda asing baik dengan/tanpa sengaja di dalam hidung anak, sebagai berikut :
i          Sukar bernafas lewat hidung
ii        Kadang - kadangada perdarahan pada hidung
Langkah awal coba lihat lubang hidung, jika benda asing kelihatan ambil dengan jari tangan. Sebaiknya jangan menggunakan benda tajam untuk mengambil benda tersebut, karena dapat melukai dinding lubang hidung jika anak tiba - tiba menggerakkan kepala, atau justru mendorong benda asing itu masuk lebih jauh ke dalam. Jika benda tersebut sukar di ambil, mintalah anak meniup dengan hidung seperti membuang ingus. Jika benda asing yang dimasukkan berupa kertas atau barang kecil yang ringan biasanya mudah keluar, jika tindakan ini belum berhasil maka sebelum keadaan menjadi lebih parah sebaiknya bawa ke dokter.
B.     Pencegahan kecelakaan pada bayi dan anak dalam berbagai kelompok usia.
1.      Pencegahan kecelakaan pada bayi dan anak
a.       Jatuh
i          Pasang selalu pagar keranjang bayi
ii        Jangan pernah meninggalkan bayi di tempat yang tinggi tanpa perlindungan
iii      Jangan meninggalkan bayi sendiri
iv      Hindari penggunaan kursi yang tinggi
v        Selalu awasi dimana anak bermain
b.      Luka bakar
i          Pasang detektor asap di rumah
ii        Periksa air panas untuk mandi bayi, jangan terlalu panas
iii      Jangan menuangkan air panas bila berada di dekat bayi
iv      Jangan meninggalkan bayi di bawah sinar matahari
v        Jangan meninggalkan bayi dan anak di mobil yang sedang di parkir
c.       Cedera tubuh
i          Hindari benda tajam dan bergerigi
ii        Jaga agar peniti popok tetap tertutup dan jauh dari bayi
iii      Hindarkan benda tajam dari anak
iv      Berikan mainan yang tumpul dan tidak keras
C.     Bimbingan dan penyuluhan pada orang tua
1.      Bimbingan
Bimbingan dapat diartikan  suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambingan agar dapat memahami dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak sewajarnya. (Rochim Narawidjaya, 1987 : 3).
Sedang menurut Prayitno (1983 :2- 1987 :35), bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang secara terus-menerus dan sistematis oleh pembimbing agar menjadi individu yang mandiri yaitu :
a.       Mengenal diri sendiri dan lingkungannya sebagaimana adanya
b.      Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis
c.       Mengambil keputusan
d.      Mengarahkan diri sendiri
e.       Mewujudkan diri sendiri
2.      Penyuluhan
Penyuluhan merupakan terjemahan dari counseling, yaitu bagian dari bimbingan. Selanjutnya, Rachman Narawidjaja mendefenisikan sebagai  berikut: Penyuluhan merupakan hubungan timbal balik antara dua orang individu di mana seorang (yaitu penyuluh) berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang  dihadapinya pada waktu yang akan datang,
Pakar yang lain mengungkapkan bahwa : Penyuluhan itu merupakan upaya bantuan yang diberikan  kepada konseli supaya dia  memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperaiki tingkah lakunya pada masa akan datang Muhammad Surya (1988 : 3).




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
B.     Daftar pustaka
http://www.masbied.com/2012/04/23/pengertian-bimbingan-dan-penyuluhan/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar