Selasa, 15 Januari 2013

IKD 1 (Ilmu Keperawatan Dasar 1) : Sistem dan Perubahan


MAKALAH
SISTEM  DAN  BERUBAH

Oleh  :
Indah  Mumpuni   (108112040)
Anita  R                (108112044)
Maftuhin               (108112037)
Dwi  Esti  M         (108112053)
Yusuf  Arif  H      (108112056)


SI  Keperawatan
STIKES  AL-IRSYAD  AL-ISLAMIYYAH
CILACAP
2012
KATA  PENGANTAR

Puji  syukur  penulis  panjatkan  kepada  Allah  SWT,  karena  berkat  hidayahNya  penulis  dapat  menyelesaikan  makalah  SISTEM  DAN  PERUBAHAN  ini.
Dalam  penyusunan  makalah  ini  penulis  telah  mendapatkan  bantuan  dan  dorongan  dari  berbagai  pihak  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung.  Untuk  itu  pada  kesempatan  ini  penulis  mengucapkan  terima  kasih  yang  sebesar-besarnya  kepada  :
1.      Bapak  Sarwa  AMK,S.Pd,M.Kes  selaku  Ketua  STIKES  AL-IRSYAD  AL-ISLAMIYYAH  CILACAP
2.      Ibu  Yektiningtyastuti,  M.Kep.  S.Mat  selaku  dosen  pembbimmbing  IKD  1
3.      Semua  pihak  yang  telah  banyak  memberikan  fasilitas  dan  informasi  sehingga  penulisan  makalah  ini  dapat  terselesaikan.
Penulis  menyadari  bahwa  makalah  ini  masih  banyak  kekurangan,  untuk  itu  saran  dan  kritik  yang  membangun  sangat  penulis  harapkan.
Akhirnya  penulis  hanya  berharap  penyusunan  makalah  ini  dapat  memberikan  manfaat,  bukan  hanya  untuk  penulis  tetapi  untuk  semua  pihak.






Tim  Penulis
DAFTAR  ISI


1)      Kata pengantar………………………………………...…………………...……...2
2)      Daftar isi………………………………………………………………..…………3
3)      Bab I Pendahuluan
a)      Latar Belakang…………………………………...…………...……………….4
b)      Rumusan masalah…………………………………..…………………………4
c)      Tujuan…………………………………..……………………………………..5
4)      Bab II Pembahasan
a)      Konsep Sistem………………………………………………………………...6
i)        Pengertian Sistem…………………………………………...…………….6
ii)      Komponen Sistem…………………………………………………………7
iii)    Ciri-ciri Sistem…………………………………………………………...11
iv)    Perbedaan system, sub system, dan supra system……………………….11
v)      Sistem pelayanan kesehatan……………………………………………..12
b)      Teori Berubah………………………………………………………………..14
i)        Pengertian Berubah………………………………………………………14
ii)      Jenis-jenis perubahan…………………………………………………….14
iii)    Reaksi individu terhadap perubahan……………………………………..15
iv)    Teori berubah…………………………………………………………….16
v)      Resistensi perubahan…………………………………………………….20
5)      Bab III Penutup
a)      Kesimpulan…………………………………………………………………..19

6)       
BAB  I
PENDAHULUAN

A.   Latar  Belakang
          Sistem  adalah  sekumpulan  Alat  yang    memiliki  hubungan  di  antara  mereka.  Sistem  secara  sederhana  dapat  didefinisikan  sebagai  suatu  kesatuan  dari  berbagai  elemen  atau  bagian-bagian  yangmempunyai  hubungan  fungsional  dan  berinteraksi  secara  dinamin  untuk  mencapaihasil  yang  diharapkan.  Dengan  demikian,  keperawatan  dapat  diartiakan  sebagaisuatu  keseluruhan  karya  insani  yang  terbentuk  dari  bagian-bagian  yang  mempunyaihubungan  fungsional  dalam  upaya  mencapai  tujuan  akhir.
Perubahan  pelayanan  keperawatan  merupakan  kesatuan  yang  menyatu  dalam  perkembangan  dan  perubahan  keperawatan  di  Indonesia.  Perubahan  dalam  keperawatan  adalah  suatu  cara  keperawatan  untuk  mempertahankan  diri  sebagai  profesi  dan  berperan  aktif  dalam  menghadapi  era  milenium,  maka  keperawatan  Indonesia  khususnya  masyarakat  ilmuwan  dan  masyarakat  profesional  keperawatan  Indonesia,  melihat  dan  mempersiapkan  proses  profesionalisasi  ini  bukan  sebagai  suatu  ancaman  melainkan  tantangan  untuk  berupaya  lebih  keras  memacu  proses  profesionalisasi  keperawatan  di  Indonesia  dan  mensejajarkan  diri  dengan  keperawatan  di  negara  –  negara  lain.
Dalam  makalah  ini  dibahas  tentang  Konsep  Sistem  dan  Perubahan,  diharapkan  setelah  membaca  makalah  ini  pembaca    dapat  mengetahui  lebih  banyak  tentang  Konsep  dan  Perrubahan.
B.   Rumusan  Masalah
1)      Konsep  system
a)      Apa  itu  system?
b)      Apa  saja  komponen-komponen  system?
c)      Apa  saja  ciri-ciri  system?
d)     Apa  perbedaan  antara  system,  subsistem,  dan  suprasistem?
e)      Apa  itu  system  pelayanan    kesehatan?
2)      Konsep  Berubah
a)      Apa  itu  pengertian  perubahan?
b)      Apa  saja  jenis-jenis  perubahan?
c)      Bagaimana  reaksi  individu  terhadap  perubahan?
d)     Bagaimana  teori  berubah  menurut  Lipitts,  Lewin,  dan  Roger?
e)      Apa  itu  resistensi  perubahan?

C.   Tujuan
1)      Konsep  system
a)      Mengetahui  pengertian  system
b)      Mengetahui  apa  saja  komponen-komponen  system
c)      Mengetahui  apa  saja  ciri-ciri  system
d)     Mengetahui  apa  perbedaan  antara  system,  subsistem,  dan  suprasistem
e)      Mengetahui  apa  itu  system  pelayanan    kesehatan
2)      Konsep  Berubah
a)      Mengetahui pengertian  perubahan
b)      Mengetahui jenis-jenis  perubahan
c)      Mengetahui reaksi  individu  terhadap  perubahan
d)     Mengetahui teori  berubah  menurut  Lipitts,  Lewin,  dan  Roger
e)      Mengetahui resistensi  perubahan


BAB  II
PEMBAHASAN

1)    KONSEP  SISTEM

a)      PENGERTIAN  SISTEM
i)        Sistem  secara  teknis  berartiseperangkat  komponen  yang  saling  berhubungan  dan  bekerja  bersama-samauntuk  mencapai  suatu  tujuan.
ii)      Kata  sistem  berasal  dari  bahasa  latin  (  syst  dan  ema)  dan  bahasa  yunani  (sust  dan  ema)adalah  suatu  kesatuan  yang  terdiri  dari  komponen  atau  elemen  yang  dihubungkan  bersama  untuk  memudahkan  aliraninformasi,  materi,  atau  energi.  Istilah  ini  sering  digunakan  untuk  menggambarkansuatu  set  kesatuan  yang  berinteraksi,  ketika  suatu  model  metematika  sering  kalidapat  dibuat.
iii)    Sistem  juga  merupakan  kesatuan  bagian-bagian  yang  saling  berhubunganyang  berada  dalam  suatu  wilayah  serta  memiliki  item-item  penggerak.  Misalnya,negara  yang  merupakan  suatu  kumpulan  dari  beberapa  elemen  kesatuan  lain  seperti  provinsi  yang  salaing  berhubungan  sehingga  membentuk  suetu  negara  denganrakyat  sebagai  penggeraknya.
iv)    Adapun  beberapa pengertian sistem menurut para ahli :
(1)   L.James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
(2)   John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
(3)   C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
(4)    J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
(5)    Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan
(6)   Jerry FithGerald
Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
v)      Jadi  sebuah  sistem  adalah  sekumpulan  Alat  yang    memiliki  hubungan  di  antara  mereka.  Sistem  secara  sederhana  dapat  didefinisikan  sebagai  suatu  kesatuan  dari  berbagai  elemen  atau  bagian-bagian  yangmempunyai  hubungan  fungsional  dan  berinteraksi  secara  dinamin  untuk  mencapaihasil  yang  diharapkan.  Dengan  demikian,  keperawatan  dapat  diartiakan  sebagaisuatu  keseluruhan  karya  insani  yang  terbentuk  dari  bagian-bagian  yang  mempunyaihubungan  fungsional  dalam  upaya  mencapai  tujuan  akhir.
b)     KOMPONEN SISTEM
i)        Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system. Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan / berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan system tersebut tidak tercapai. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
(1)   Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
(2)   Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
(3)   Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
(4)   Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
(5)   Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
(6)   Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
(7)   Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
ii)      Komponen  Sistem(teori  system  Calista  Roy)
(1)   ManusiaManusia  adalah  makhluk  bio  psikososial  yang  utuh  dan  unik  yang  mempunyai  kebutuhan  bio-psiko-sosio-spiritual.  Manusiadipandang  secara  menyeluruh  dan  holistik  mempunyai  sikluskehidupan  meliputi  tumbuh  kembang,  memberi  keturunan,  memiliki  kemampuan  untuk  mengatasi  perubahan  dengan  menggunakan  berbagai  mekanisme  yang  dibawa  sejak  lahir  maupun  yang  didapat  bersifat  biologis,  psikologis  dan  sosial.  Manusia  selalu  mencoba  memenuhi  kebutuhannya  melalui  serangkaian  peristiwa  yang  mencakup  belajar,  menggali,  sertamenggunakan  sumber-sumber  yang  diperlukan  berdasarkan  potensidan  keterbatasannya.
(2)   LingkunganManusia  selalu  hidup  dalam  suatu  lingkungan  tertentu,lingkungan  meliputi  lingkungan  fisik  dan  lingkungan  sosial.Lingkungan  merupakan  tempat  dimana  manusia  berada,  yang  selalumempengaruhi  dan  dipengaruhi  manusia  sepanjang  hidupnya.Setiap  lingkungan  mempunyai  karakteristik  tersendiri  danmemberikan  dampak  yang  berbeda  pada  setiap  manusia,  dalammenanggapi  dampak  lingkungan  ini,  manusia  selalu  berespon  untuk  mengadakan  adaptasi  agar  keseimbangan  dirinya  tetap  terjaga.Adaptasi  dapat  bersifat  positif,  dapat  pula  negatif  (apabila  manusia  beradaptasi  secara  negative  pada  pengaruh  lingkungan  maka  akanmenimbulkan  masalah.  Lingkungan  disini  adalah  semua  keadaan  diluar  sistem  tetapidapat  mempengaruhi  kesehatan,  lingkungan  ini  dapat  berupa  kondisisosial  budaya,  lingkungan  geografis  yang  ada  di  masyarakat  yang  berada  di  luar  institusi  kesehatan.
(3)   KesehatanSehat  merupakan  suatu  persepsi  yang  sangat  individual,  beberapadefinisi  tentang  sehat  adalah  :a.  WHO  (1947)  :  Sehat  adalah  suatu  keadaan  yang  sempurna  baik  fisik,  mental,  sosial  dan  tidak  hanya  bebas  dari  penyakit  ataucacat.  b.  Parson  (1972)  :  Sehat  adalah  kemampuan  individu  secara  optimaluntuk  menjalankan  peran  dan  tugasnya  secara  efektif.c.  Dubois  (1978)  :  Sehat  adalah  suatu  proses  yang  kreatif  individusecara  aktif  dan  terus  menerus  beradaptasi  dengan  lingkungannya.Kesehatan  adalah  suatu  proses  yang  dinamis,  terus  menerus  berubah  sebagai  interaksi  antara  individu  dengan  perubahanlingkungan  baik  internal  maupun  eksternal.
(4)   Keperawatan
Tindakan  keperawatan  berdasarkan  pada  kebutuhan  manusia,keperawatan  dilaksanakan  secara  universal  terjadi  pada  semua  tingkat  manusia.  Tingkah  laku  dalam  keperawatan  meliputi  rasa  simpati,empati,  menghargai  orang  lain,  tenggang  rasa.  Keperawatanmenghargai  kepercayaan  dan  nilai-nilai  yang  dianut  manusia  .  Keperawatan  membantu  klien  mengenal  dirinya,  sebagai  makhluk  yang  memiliki  kebutuhan  yang  unik.Pelayanan  keperawatan  sebagai  bagian  integral  dari  pelayanan  kesehatan  keperawatan  adalah  salah  satu  bentuk    “pelayanan  professional  sebagai  integral  dari  pelayanan  kesehatan  berbentuk    pelayanan  biologis,  psikologi  sosial,  dan  spiritual  secara  komprehensif  diajukan  kepada  individu,  keluarga  dan  masyarakat  sehat  maupunsakit,  mencakup  siklus  hidup  manusia”.
c)      CIRI-CIRI SISTEM
i)        Memiliki tujuan
ii)      Punya batas
iii)    Terbuka
iv)    Tersusun dari beberapa sub system
v)      Ada saling keterkaitan dan ketergantungan
d)     PERBEDAAN SYSTEM, SUB SYSTEM DAN SUPRASISTEM
i)        Sistem
Sistem  adalah suatu unit kesatuan yang saling berinteraksi dan bergantung satu dengan lainnya yang diarahkan pada suatu tujuan dan dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Pengertian Sistem dalam pengertian yang paling umum adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
ii)      Subsistem
Subsistem adalah komponen yang koheren dan agak independen dari system yang lebih besar.Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.
Berikut adalah contoh dari beberapa subsistem tubuh manusia:
     * Sistem Peredaran Darah
     * Sistem pencernaan
     * Sistem saraf
     * Sistem rangka
iii)    Suprasistem
Suprasistem adalah sistem yang mempunyai hubungan lebih luas dari sistem.Jika suatu sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan supersistem. Sebagai contoh, jika pemerintah kabupaten disebut sebagai sebuah sistem, maka pemerintah provinsi berkedudukan sebagai supersistem. Jika ditinjau dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi adalah subsistem dan pemerintah pusat adalah supersistem.
Contoh suprasistem :
- Jika sekolah dipandang sebagai suatu sistem, pendidikan adalah suprasistemnya.
- Jika perusahaan kita pandang sebagai sebuah sistem. Maka industri merupakan suprasistemnya dan pemasaran sebagai subsistemnya
e)      SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan. Yang di maksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Demikian pengertian pelayanan kesehatan menurut Lovey dan Loomba.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45. Demikian yang dimaksud dengan 
sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam negara kita ini.
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan lesehatan yang akan diberikan, yaitu:
i)        Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.
Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
ii)      Specific Protection (perlindungan khusus)
Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
iii)    Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk, yaitu:
i)        Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain.
ii)      Secondary Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.
iii)    Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua.  Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B.
2)    TEORI BERUBAH
a)    PENGERTIAN BERUBAH
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Banyak definisi tentang berubah, dua diantaranya yaitu :
i)       Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987)
ii)     Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau instuisi ( Brooten, 1987 )
b)     JENIS-JENIS PERUBAHAN
i)        Perubahan ditinjau dari sifat proses:
(1)   Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umum.

(2)   Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi.
(3)   Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
ii)      Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
(1)   Perubahan partisipatif
Melalui penyediaan informasi yang cukup
Adanya sikap positif terhadap inovasi
Timbulnya komitmen
(2)   Perubahan paksaan (coerced change)
Melalui perubahan total dari organisasi
Memerlukan kekuatan personal (personal power)
iii)    Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
(1)   Perubahan berencana
Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
(2)   Perubahan acak/ kacau
Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan.
Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.
c)      REAKSI INDIVIDU TERHADAP PERUBAHAN
Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan.
Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap dengan perubahan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi ? Beberapa contoh ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain :
i)        Takut karena tidak tahu
ii)      Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan pekerjaannya
iii)     Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
iv)    Takut karena kehilangan imbalan
v)      Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.

d)     TEORI BERUBAH
i)        Kurt Lewin (1951)
Menurut pandangan Kurt Lewin, 1951 seseorang yang akan megadakan suatu perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan yang tercantum dalam tahap proses perubahan agar proses perubahan tersebut menjadi terarah dan mencapai tujuan yang ada. Tahapan tersebut antara lain :
(1)   Tahap Pencairan (Unfreezing)
Pada tahap ini yang dapat dilakukan bagi seseorang yang mau mengadakan proses perubahan adalah harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap keseimbangan yang ada. Disamping itu juga perlu menyiapkan diri dan siap untuk berubah atau melakukan melakukan adanya perubahan.
(2)   Tahap Bergerak (Moving)
Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu yang baru atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah, juga memiliki kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui langkah-langkah dalam menyesuaikan masalah.
(3)   Tahap Pembekuan (Refrezing)
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru. Berdasarkan langkah-langkah menurut Kurt Lewin dalam proses perubahan ditemuan banyak hambatan. Karena itu diperlukan kemampuan yang benar-benar ada dalam konsep perubahan sesuai dengan tahapan berubah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6_t6H0Z6ALpXHQHZ8BYLIGVuxRHhVREzLt35wUUYuI9OpGM3ixC-R4IrHps6gNdfgNcYrzBunukRjMbPJu_EgaMcRoTaddbWIaDEmGVBG6JofI1OLG10yhHETXb8j6NpNj1vpGHoQlt4/s320/1.JPG
Bagan teori Kurt Lewin
ii)      Rogert E (1962)
Menurut Roger E untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh antara lain :
(1)   Tahap Awareness
Tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka, tidak mungkin tercipta suatu perubahan.
(2)   Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan dan selalu memperhatikan sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan.
(3)   Tahap Evluasi
Tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan.
(4)   Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapa sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi.
(5)   Tahap Adaption
Tahap akhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
·         Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada (kesadaran)
·         Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada,
Tidak bertentangan perasaan.
·         Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan (evaluasi).
·         Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil (uji coba).
·         Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).
iii)    Lippit (1973)
Lippit memandang teori perubahan dapat dilaksanakan dari tinjauan sebagai seorang pembaharu, dengan memperkenalkan terjadinya perubahan, sehingga terdapat langkah yang dapat ditempuh, yaitu :
(1)   Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
(2)   Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah.
(3)   Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
(4)   Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
(5)   Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
(6)   Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
(7)   Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGXej3AsOwc7fRP67f3b0EaIi2gBdPPEzSRMlMoR4oO7dRM4GnB-vf4diLJgRqhRhWjVleU33aSnrsTE6HtRMBYHchLXPOb_7erPxFQUJTrxZKllSVzaFRTeXUx-nRS7-14NmBi149oUw/s320/3.JPG
Bagan teori Lippit
e)      RESISTENSI PERUBAHAN
Resistensi atau penolakan pada perubahan pada umumnya akan terjadi ketika ada sesuatu yang mengancam ‘nilai’ seseorang atau individu. Ancaman tersebut bisa saja riel atau sebenarnya hanya suatu persepsi saja. Dengan kata lain, ancaman ini bisa saja muncul dari pemahaman yang memang benar atas perubahan yang terjadi atau sebaliknya karena ketidakpahaman atas perubahan yang terjadi.
Coba diuraikan secara lebih terinci, berikut adalah beberapa alasan utama orang melakukan perlawanan terhadap perubahan (dari berbagai sumber):
i)        Takut terhadap kemungkinan yang tidak diketahui.
Perubahan berimplikasi pada ketidakpastian, dan ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak memberikan kenyamanan. Ketidakpastian berarti keraguan atau ketidaktahuan terhadap apa yang mungkin akan terjadi. Ini dapat menimbulkan rasa takut, dan menolak perubahan menjadi tindakan yang dapat mengurangi rasa takut itu.
ii)      Takut akan kegagalan.
Perubahan mungkin menuntut keterampilan dan kemampuan diluar kapabilitasnya. Resistensi terhadap pendekatan/strategi baru kemudian muncul karena orang mengetahui bagaimana operasionalisasinya, sementara mereka merasa tidak memiliki keterampilan baru atau perilaku baru yang dituntut.
iii)    Tidak sepakat dengan kebutuhan akan perubahan.
Anggota organisasi merasa bahwa langkah yang baru adalah langkah yang salah dan tidak masuk akal.
iv)    Takut kehilangan sesuatu yang bernilai baginya.
Setiap anggota organisasi tentu ingin mengetahui bagaimana dampak perubahan pada mereka. Jika merasa yakin bahwa mereka akan kehilangan sesuatu sebagai hasil dari penerapan perubahan, maka mereka akan menolak.
v)      Enggan meninggalkan ‘wilayah’ yang sudah nyaman.
Seringkali orang merasa takut menuruti ‘keinginan’ melakukan hal baru karena akan memaksa mereka keluar dari wilayah yang selama ini sudah nyaman. Melakukan hal baru juga mengandung sejumlah risiko tentunya.
vi)    Keyakinan yang salah.
Tidak sedikit orang merasa yakin bahwa segala sesuatu akan selesai dengan sendirinya, suatu saat, tanpa melakukan apapun. Sebenarnya hal demikian sekadar untuk memudahkan diri sendiri dan menghindar dari risiko.
vii)  Ketidakpahaman dan ketiadaan kepercayaan.
Anggota organisasi menolak perubahan ketika mereka tidak memahami implikasinya dan menganggap bahwa perubahan bisa jadi hanya akan lebih banyak membebani daripada apa yang dapat diperoleh. Situasi demikian terjadi apabila tidak ada kepercayaan antara pihak yang mengusulkan perubahan dengan para anggota organisasi.
viii)            Ketidakberdayaan (inertia).
Setiap organisasi bisa mengalami suatu kondisi ketidakberdayaan pada tingkatan tertentu, dan karenanya mencoba mempertahankan status quo. Perubahan memang membutuhkan upaya, bahkan seringkali upaya yang sangat serius, dan kelelahan pun bisa terjadi.



BAB III
PENUTUP


A.  KESIMPULAN
Sistem adalah kesatuan beberapa komponen yang mempunyai hubungan fungsi untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan, dan tiap komponennya saling berkaitan.
                        Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar