MAKALAH
SISTEM 
DAN  BERUBAH

Oleh  :
Indah  Mumpuni   (108112040)
Anita R (108112044)
Maftuhin (108112037)
Dwi Esti M (108112053)
Yusuf Arif H (108112056)
Anita R (108112044)
Maftuhin (108112037)
Dwi Esti M (108112053)
Yusuf Arif H (108112056)
SI  Keperawatan
STIKES 
AL-IRSYAD  AL-ISLAMIYYAH
CILACAP
2012
KATA  PENGANTAR
Puji  syukur  penulis 
panjatkan  kepada  Allah  SWT,  karena 
berkat  hidayahNya  penulis  dapat  menyelesaikan 
makalah  SISTEM  DAN  PERUBAHAN  ini.
Dalam  penyusunan 
makalah  ini  penulis 
telah  mendapatkan  bantuan 
dan  dorongan  dari  berbagai  pihak  baik  secara 
langsung  maupun  tidak  langsung.  Untuk  itu  pada  kesempatan  ini  penulis  mengucapkan 
terima  kasih  yang  sebesar-besarnya  kepada 
:
1.     
Bapak  Sarwa  AMK,S.Pd,M.Kes  selaku 
Ketua  STIKES  AL-IRSYAD 
AL-ISLAMIYYAH  CILACAP
2.      Ibu  Yektiningtyastuti,  M.Kep. 
S.Mat  selaku  dosen  pembbimmbing  IKD  1
3.     
Semua  pihak  yang  telah  banyak 
memberikan  fasilitas  dan  informasi  sehingga  penulisan 
makalah  ini  dapat  terselesaikan.
Penulis  menyadari  bahwa  makalah  ini  masih  banyak 
kekurangan,  untuk  itu  saran  dan  kritik  yang  membangun  sangat 
penulis  harapkan.
Akhirnya 
penulis  hanya  berharap  penyusunan 
makalah  ini  dapat  memberikan  manfaat, 
bukan  hanya  untuk  penulis  tetapi 
untuk  semua  pihak.
Tim  Penulis
DAFTAR  ISI
1)     
Kata
pengantar………………………………………...…………………...……...2
2)     
Daftar
isi………………………………………………………………..…………3
3)     
Bab I
Pendahuluan
a)     
Latar
Belakang…………………………………...…………...……………….4
b)     
Rumusan
masalah…………………………………..…………………………4
c)     
Tujuan…………………………………..……………………………………..5
4)     
Bab II
Pembahasan
a)     
Konsep
Sistem………………………………………………………………...6
i)       
Pengertian
Sistem…………………………………………...…………….6
ii)     
Komponen
Sistem…………………………………………………………7
iii)   
Ciri-ciri
Sistem…………………………………………………………...11
iv)   
Perbedaan
system, sub system, dan supra system……………………….11
v)     
Sistem
pelayanan kesehatan……………………………………………..12
b)     
Teori
Berubah………………………………………………………………..14
i)       
Pengertian
Berubah………………………………………………………14
ii)     
Jenis-jenis
perubahan…………………………………………………….14
iii)   
Reaksi
individu terhadap perubahan……………………………………..15
iv)   
Teori
berubah…………………………………………………………….16
v)     
Resistensi
perubahan…………………………………………………….20
5)     
Bab III
Penutup
a)     
Kesimpulan…………………………………………………………………..19
6)     
 
BAB  I
PENDAHULUAN
A.  
Latar  Belakang
          Sistem  adalah 
sekumpulan  Alat  yang   
memiliki  hubungan  di  antara  mereka. 
Sistem  secara  sederhana 
dapat  didefinisikan  sebagai 
suatu  kesatuan  dari  berbagai  elemen 
atau  bagian-bagian  yangmempunyai 
hubungan  fungsional  dan  berinteraksi  secara 
dinamin  untuk  mencapaihasil 
yang  diharapkan.  Dengan 
demikian,  keperawatan  dapat  diartiakan  sebagaisuatu 
keseluruhan  karya  insani 
yang  terbentuk  dari  bagian-bagian  yang  mempunyaihubungan  fungsional 
dalam  upaya  mencapai 
tujuan  akhir.
Perubahan  pelayanan 
keperawatan  merupakan  kesatuan 
yang  menyatu  dalam  perkembangan  dan  perubahan  keperawatan 
di  Indonesia.  Perubahan 
dalam  keperawatan  adalah 
suatu  cara  keperawatan 
untuk  mempertahankan  diri  sebagai  profesi 
dan  berperan  aktif  dalam  menghadapi 
era  milenium,  maka  keperawatan  Indonesia 
khususnya  masyarakat  ilmuwan 
dan  masyarakat  profesional 
keperawatan  Indonesia,  melihat 
dan  mempersiapkan  proses 
profesionalisasi  ini  bukan  sebagai  suatu  ancaman  melainkan 
tantangan  untuk  berupaya 
lebih  keras  memacu 
proses  profesionalisasi  keperawatan 
di  Indonesia  dan  mensejajarkan  diri  dengan  keperawatan 
di  negara  –  negara  lain.
Dalam  makalah 
ini  dibahas  tentang 
Konsep  Sistem  dan  Perubahan,  diharapkan 
setelah  membaca  makalah 
ini  pembaca    dapat 
mengetahui  lebih  banyak 
tentang  Konsep  dan  Perrubahan.
B.   Rumusan  Masalah
1)     
Konsep  system
a)     
Apa  itu  system?
b)     
Apa  saja  komponen-komponen  system?
c)     
Apa  saja  ciri-ciri  system?
d)    
Apa  perbedaan 
antara  system,  subsistem, 
dan  suprasistem?
e)     
Apa  itu  system  pelayanan   
kesehatan?
2)     
Konsep  Berubah
a)     
Apa  itu  pengertian  perubahan?
b)     
Apa  saja  jenis-jenis  perubahan?
c)     
Bagaimana  reaksi 
individu  terhadap  perubahan?
d)    
Bagaimana  teori  berubah  menurut 
Lipitts,  Lewin,  dan  Roger?
e)     
Apa  itu  resistensi  perubahan?
C.   Tujuan
1)     
Konsep  system
a)     
Mengetahui  pengertian 
system
b)     
Mengetahui  apa  saja  komponen-komponen  system
c)     
Mengetahui  apa  saja  ciri-ciri 
system
d)    
Mengetahui  apa  perbedaan  antara 
system,  subsistem,  dan  suprasistem
e)     
Mengetahui  apa  itu  system 
pelayanan    kesehatan
2)     
Konsep  Berubah
a)     
Mengetahui
pengertian  perubahan
b)     
Mengetahui
jenis-jenis  perubahan
c)     
Mengetahui
reaksi  individu  terhadap 
perubahan
d)    
Mengetahui
teori  berubah  menurut 
Lipitts,  Lewin,  dan  Roger
e)     
Mengetahui
resistensi  perubahan
BAB  II
PEMBAHASAN
1)    KONSEP  SISTEM
a)     
PENGERTIAN  SISTEM
i)       
Sistem  secara 
teknis  berartiseperangkat  komponen 
yang  saling  berhubungan 
dan  bekerja  bersama-samauntuk  mencapai 
suatu  tujuan.
ii)     
Kata  sistem 
berasal  dari  bahasa 
latin  (  syst  dan  ema)  dan  bahasa 
yunani  (sust  dan  ema)adalah  suatu  kesatuan  yang  terdiri  dari  komponen  atau  elemen  yang  dihubungkan  bersama 
untuk  memudahkan  aliraninformasi,  materi, 
atau  energi.  Istilah 
ini  sering  digunakan 
untuk  menggambarkansuatu  set  kesatuan  yang  berinteraksi,  ketika 
suatu  model  metematika 
sering  kalidapat  dibuat.
iii)   
Sistem  juga  merupakan  kesatuan 
bagian-bagian  yang  saling 
berhubunganyang  berada  dalam  suatu  wilayah 
serta  memiliki  item-item 
penggerak.  Misalnya,negara  yang  merupakan  suatu  kumpulan  dari  beberapa  elemen 
kesatuan  lain  seperti 
provinsi  yang  salaing 
berhubungan  sehingga  membentuk 
suetu  negara  denganrakyat 
sebagai  penggeraknya. 
iv)    Adapun  beberapa pengertian sistem menurut para ahli :
(1)   L.James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
(2)   John Mc
Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
(3)   C.W.
Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
(4)    J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
(5)    Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri
atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian
rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi
keseluruhan
(6)   Jerry FithGerald
Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
v)     
Jadi  sebuah 
sistem  adalah  sekumpulan 
Alat  yang    memiliki 
hubungan  di  antara 
mereka.  Sistem  secara 
sederhana  dapat  didefinisikan 
sebagai  suatu  kesatuan 
dari  berbagai  elemen 
atau  bagian-bagian  yangmempunyai 
hubungan  fungsional  dan  berinteraksi  secara 
dinamin  untuk  mencapaihasil 
yang  diharapkan.  Dengan 
demikian,  keperawatan  dapat  diartiakan  sebagaisuatu 
keseluruhan  karya  insani 
yang  terbentuk  dari  bagian-bagian  yang  mempunyaihubungan  fungsional 
dalam  upaya  mencapai 
tujuan  akhir.
b)    
KOMPONEN SISTEM
i)       
Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari system. Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika
dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan / berfungsi sebagaimana
mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga
system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan system tersebut tidak
tercapai. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu tujuan,
masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah
sistem :
(1)   Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
(2)   Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
(3)   Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
(4)   Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
(5)   Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
(6)   Mekanisme
Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
(7)   Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
ii)     
Komponen  Sistem(teori 
system  Calista  Roy)
(1)   ManusiaManusia  adalah 
makhluk  bio  psikososial 
yang  utuh  dan  unik  yang  mempunyai  kebutuhan 
bio-psiko-sosio-spiritual.  Manusiadipandang  secara 
menyeluruh  dan  holistik 
mempunyai  sikluskehidupan  meliputi 
tumbuh  kembang,  memberi 
keturunan,  memiliki  kemampuan 
untuk  mengatasi  perubahan 
dengan  menggunakan  berbagai 
mekanisme  yang  dibawa 
sejak  lahir  maupun 
yang  didapat  bersifat 
biologis,  psikologis  dan  sosial.  Manusia 
selalu  mencoba  memenuhi 
kebutuhannya  melalui  serangkaian 
peristiwa  yang  mencakup 
belajar,  menggali,  sertamenggunakan  sumber-sumber 
yang  diperlukan  berdasarkan 
potensidan  keterbatasannya.
(2)   LingkunganManusia  selalu 
hidup  dalam  suatu 
lingkungan 
tertentu,lingkungan  meliputi  lingkungan 
fisik  dan  lingkungan 
sosial.Lingkungan  merupakan  tempat 
dimana  manusia  berada, 
yang  selalumempengaruhi  dan 
dipengaruhi  manusia  sepanjang 
hidupnya.Setiap  lingkungan  mempunyai 
karakteristik  tersendiri  danmemberikan 
dampak  yang  berbeda 
pada  setiap  manusia, 
dalammenanggapi  dampak  lingkungan 
ini,  manusia  selalu 
berespon  untuk  mengadakan 
adaptasi  agar  keseimbangan 
dirinya  tetap  terjaga.Adaptasi  dapat 
bersifat  positif,  dapat 
pula  negatif  (apabila 
manusia  beradaptasi  secara 
negative  pada  pengaruh 
lingkungan  maka  akanmenimbulkan  masalah. 
Lingkungan  disini  adalah 
semua  keadaan  diluar 
sistem  tetapidapat  mempengaruhi 
kesehatan,  lingkungan  ini 
dapat  berupa  kondisisosial 
budaya,  lingkungan  geografis 
yang  ada  di 
masyarakat  yang  berada 
di  luar  institusi 
kesehatan.
(3)   KesehatanSehat  merupakan 
suatu  persepsi  yang 
sangat  individual,  beberapadefinisi  tentang 
sehat  adalah  :a. 
WHO  (1947)  : 
Sehat  adalah  suatu 
keadaan  yang  sempurna 
baik  fisik,  mental, 
sosial  dan  tidak 
hanya  bebas  dari 
penyakit  ataucacat.  b. 
Parson  (1972)  : 
Sehat  adalah  kemampuan 
individu  secara  optimaluntuk 
menjalankan  peran  dan 
tugasnya  secara  efektif.c. 
Dubois  (1978)  : 
Sehat  adalah  suatu 
proses  yang  kreatif 
individusecara  aktif  dan  terus 
menerus  beradaptasi  dengan 
lingkungannya.Kesehatan 
adalah  suatu  proses 
yang  dinamis,  terus 
menerus  berubah  sebagai 
interaksi  antara  individu 
dengan  perubahanlingkungan  baik 
internal  maupun  eksternal.
(4)   Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia,keperawatan dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat manusia. Tingkah laku dalam keperawatan meliputi rasa simpati,empati, menghargai orang lain, tenggang rasa. Keperawatanmenghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut manusia . Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yang memiliki kebutuhan yang unik.Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan keperawatan adalah salah satu bentuk “pelayanan professional sebagai integral dari pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual secara komprehensif diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupunsakit, mencakup siklus hidup manusia”.
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia,keperawatan dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat manusia. Tingkah laku dalam keperawatan meliputi rasa simpati,empati, menghargai orang lain, tenggang rasa. Keperawatanmenghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut manusia . Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yang memiliki kebutuhan yang unik.Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan keperawatan adalah salah satu bentuk “pelayanan professional sebagai integral dari pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual secara komprehensif diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupunsakit, mencakup siklus hidup manusia”.
c)     
CIRI-CIRI SISTEM
i)       
Memiliki tujuan
ii)     
Punya batas
iii)   
Terbuka
iv)   
Tersusun dari beberapa sub system
v)     
Ada saling keterkaitan dan
ketergantungan
d)    
PERBEDAAN SYSTEM, SUB SYSTEM DAN
SUPRASISTEM
i)       
Sistem 
Sistem adalah suatu unit kesatuan yang saling berinteraksi dan bergantung satu dengan lainnya yang diarahkan pada suatu tujuan dan dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Pengertian Sistem dalam pengertian yang paling umum adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sistem adalah suatu unit kesatuan yang saling berinteraksi dan bergantung satu dengan lainnya yang diarahkan pada suatu tujuan dan dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Pengertian Sistem dalam pengertian yang paling umum adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
ii)     
Subsistem
Subsistem adalah komponen yang koheren dan agak independen dari system yang lebih besar.Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.
Berikut adalah contoh dari beberapa subsistem tubuh manusia:
* Sistem Peredaran Darah
* Sistem pencernaan
* Sistem saraf
* Sistem rangka
Subsistem adalah komponen yang koheren dan agak independen dari system yang lebih besar.Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.
Berikut adalah contoh dari beberapa subsistem tubuh manusia:
* Sistem Peredaran Darah
* Sistem pencernaan
* Sistem saraf
* Sistem rangka
iii)   
Suprasistem
Suprasistem adalah sistem yang mempunyai hubungan lebih luas dari sistem.Jika suatu sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan supersistem. Sebagai contoh, jika pemerintah kabupaten disebut sebagai sebuah sistem, maka pemerintah provinsi berkedudukan sebagai supersistem. Jika ditinjau dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi adalah subsistem dan pemerintah pusat adalah supersistem.
Contoh suprasistem :
- Jika sekolah dipandang sebagai suatu sistem, pendidikan adalah suprasistemnya.
- Jika perusahaan kita pandang sebagai sebuah sistem. Maka industri merupakan suprasistemnya dan pemasaran sebagai subsistemnya
Suprasistem adalah sistem yang mempunyai hubungan lebih luas dari sistem.Jika suatu sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan supersistem. Sebagai contoh, jika pemerintah kabupaten disebut sebagai sebuah sistem, maka pemerintah provinsi berkedudukan sebagai supersistem. Jika ditinjau dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi adalah subsistem dan pemerintah pusat adalah supersistem.
Contoh suprasistem :
- Jika sekolah dipandang sebagai suatu sistem, pendidikan adalah suprasistemnya.
- Jika perusahaan kita pandang sebagai sebuah sistem. Maka industri merupakan suprasistemnya dan pemasaran sebagai subsistemnya
e)     
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan. Yang di maksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Demikian pengertian pelayanan kesehatan menurut Lovey dan Loomba.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45. Demikian yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam negara kita ini.
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan lesehatan yang akan diberikan, yaitu:
Pelayanan Kesehatan. Yang di maksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Demikian pengertian pelayanan kesehatan menurut Lovey dan Loomba.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45. Demikian yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam negara kita ini.
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan lesehatan yang akan diberikan, yaitu:
i)       
Health Promotion (Promosi
Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.
Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.
Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
ii)     
Specific Protection (perlindungan
khusus)
Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
iii)   
Early diagnosis and prompt
treatment (diagnosis dini & pengobatan segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.
Dalam pelayanan
kesehatan terdapat 3 bentuk, yaitu: 
i)       
Primary Health Care (Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain.
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain.
ii)     
Secondary Helath Care (Pelayanan
Kesehatan Tingkat Kedua)
Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.
Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.
iii)   
Tertiary Health Services (Pelayanan
Kesehatan Tingkat Ketiga)
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B.
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B.
2)   
TEORI
BERUBAH
a)   
PENGERTIAN BERUBAH
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Banyak definisi tentang berubah, dua diantaranya yaitu :
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Banyak definisi tentang berubah, dua diantaranya yaitu :
i)       Berubah
merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda
dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987) 
ii)   
 Berubah merupakan proses yang menyebabkan
perubahan pola perilaku individu atau instuisi ( Brooten, 1987 )
b)    
JENIS-JENIS PERUBAHAN
i)       
Perubahan ditinjau dari sifat proses:
(1)   Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umum.
Mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umum.
(2)   Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi.
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi.
(3)   Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
ii)     
Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
(1)   Perubahan partisipatif
Melalui penyediaan informasi yang cukup
Adanya sikap positif terhadap inovasi
Timbulnya komitmen
Melalui penyediaan informasi yang cukup
Adanya sikap positif terhadap inovasi
Timbulnya komitmen
(2)   Perubahan paksaan (coerced change)
Melalui perubahan total dari organisasi
Memerlukan kekuatan personal (personal power)
Melalui perubahan total dari organisasi
Memerlukan kekuatan personal (personal power)
iii)   
Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
(1)   Perubahan berencana
Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
(2)   Perubahan acak/ kacau
Tanpa usaha mempersiapkan titik awal
perubahan.
Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.
Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.
c)     
REAKSI INDIVIDU TERHADAP PERUBAHAN
Bagi sebagian
individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan
prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai
sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang
selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang
penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau
adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang
mengalami perubahan tersebut.
Menolak
perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan,
bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh
karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman
terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang
ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus
diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan.
Faktor-faktor
yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan, kepuasan
akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut
berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan
pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha
yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang
menuntut investasi waktu dan usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang
sekarang berada pada proses profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang
mandiri takut atau tidak siap dengan perubahan dan dampak yang mungkin
ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi ? Beberapa contoh
ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain :
i)       
Takut karena tidak tahu
ii)      Takut karena
kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan
pekerjaannya
iii)     Takut karena kehilangan kepercayaan /
kedudukan
iv)    Takut karena
kehilangan imbalan
v)      Takut karena
kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.
d)    
TEORI BERUBAH
i)       
Kurt Lewin
(1951)
Menurut pandangan Kurt Lewin, 1951 seseorang yang akan megadakan suatu perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan yang tercantum dalam tahap proses perubahan agar proses perubahan tersebut menjadi terarah dan mencapai tujuan yang ada. Tahapan tersebut antara lain :
Menurut pandangan Kurt Lewin, 1951 seseorang yang akan megadakan suatu perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan yang tercantum dalam tahap proses perubahan agar proses perubahan tersebut menjadi terarah dan mencapai tujuan yang ada. Tahapan tersebut antara lain :
(1)  
Tahap Pencairan (Unfreezing)
Pada tahap ini yang dapat dilakukan bagi seseorang yang mau mengadakan proses perubahan adalah harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap keseimbangan yang ada. Disamping itu juga perlu menyiapkan diri dan siap untuk berubah atau melakukan melakukan adanya perubahan.
Pada tahap ini yang dapat dilakukan bagi seseorang yang mau mengadakan proses perubahan adalah harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap keseimbangan yang ada. Disamping itu juga perlu menyiapkan diri dan siap untuk berubah atau melakukan melakukan adanya perubahan.
(2)  
Tahap Bergerak (Moving)
Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu yang baru atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah, juga memiliki kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui langkah-langkah dalam menyesuaikan masalah.
Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu yang baru atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah, juga memiliki kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui langkah-langkah dalam menyesuaikan masalah.
(3)  
Tahap Pembekuan (Refrezing)
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru. Berdasarkan langkah-langkah menurut Kurt Lewin dalam proses perubahan ditemuan banyak hambatan. Karena itu diperlukan kemampuan yang benar-benar ada dalam konsep perubahan sesuai dengan tahapan berubah.
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru. Berdasarkan langkah-langkah menurut Kurt Lewin dalam proses perubahan ditemuan banyak hambatan. Karena itu diperlukan kemampuan yang benar-benar ada dalam konsep perubahan sesuai dengan tahapan berubah.
Bagan teori Kurt Lewin
ii)      Rogert E (1962)
Menurut Roger E untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh antara lain :
Menurut Roger E untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh antara lain :
(1)  
Tahap Awareness
Tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka, tidak mungkin tercipta suatu perubahan.
Tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka, tidak mungkin tercipta suatu perubahan.
(2)  
Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan dan selalu memperhatikan sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan.
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan dan selalu memperhatikan sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan.
(3)  
Tahap Evluasi
Tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan.
Tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan.
(4)  
Tahap Trial 
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapa sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi.
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapa sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi.
(5)  
Tahap Adaption 
Tahap akhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.
Tahap akhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.
Teori
Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
·        
Perubahan harus mempunyai keuntungan
yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada (kesadaran)
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada (kesadaran)
·        
Perubahan harus sesuai dengan
nilai-nilai yang ada,
Tidak bertentangan perasaan.
Tidak bertentangan perasaan.
·        
Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan (evaluasi).
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan (evaluasi).
·        
Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil (uji coba).
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil (uji coba).
·        
Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).
iii)    Lippit (1973)
Lippit memandang teori perubahan dapat dilaksanakan dari tinjauan sebagai seorang pembaharu, dengan memperkenalkan terjadinya perubahan, sehingga terdapat langkah yang dapat ditempuh, yaitu :
Lippit memandang teori perubahan dapat dilaksanakan dari tinjauan sebagai seorang pembaharu, dengan memperkenalkan terjadinya perubahan, sehingga terdapat langkah yang dapat ditempuh, yaitu :
(1)  
Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
(2)  
Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk
berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah.
Mencoba mencari pemecahan masalah.
(3)  
Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
(4)  
Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
(5)  
Memilih peran yang sesuai untuk agen
berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
(6)  
Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
(7)  
Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.

Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.

Bagan teori Lippit
e)     
RESISTENSI PERUBAHAN
Resistensi atau penolakan pada perubahan pada umumnya akan terjadi ketika ada sesuatu yang mengancam ‘nilai’ seseorang atau individu. Ancaman tersebut bisa saja riel atau sebenarnya hanya suatu persepsi saja. Dengan kata lain, ancaman ini bisa saja muncul dari pemahaman yang memang benar atas perubahan yang terjadi atau sebaliknya karena ketidakpahaman atas perubahan yang terjadi.
Coba diuraikan secara lebih terinci, berikut adalah beberapa alasan utama orang melakukan perlawanan terhadap perubahan (dari berbagai sumber):
Resistensi atau penolakan pada perubahan pada umumnya akan terjadi ketika ada sesuatu yang mengancam ‘nilai’ seseorang atau individu. Ancaman tersebut bisa saja riel atau sebenarnya hanya suatu persepsi saja. Dengan kata lain, ancaman ini bisa saja muncul dari pemahaman yang memang benar atas perubahan yang terjadi atau sebaliknya karena ketidakpahaman atas perubahan yang terjadi.
Coba diuraikan secara lebih terinci, berikut adalah beberapa alasan utama orang melakukan perlawanan terhadap perubahan (dari berbagai sumber):
i)       
Takut terhadap
kemungkinan yang tidak diketahui.
Perubahan berimplikasi pada ketidakpastian, dan ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak memberikan kenyamanan. Ketidakpastian berarti keraguan atau ketidaktahuan terhadap apa yang mungkin akan terjadi. Ini dapat menimbulkan rasa takut, dan menolak perubahan menjadi tindakan yang dapat mengurangi rasa takut itu.
Perubahan berimplikasi pada ketidakpastian, dan ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak memberikan kenyamanan. Ketidakpastian berarti keraguan atau ketidaktahuan terhadap apa yang mungkin akan terjadi. Ini dapat menimbulkan rasa takut, dan menolak perubahan menjadi tindakan yang dapat mengurangi rasa takut itu.
ii)     
Takut akan
kegagalan.
Perubahan mungkin menuntut keterampilan dan kemampuan diluar kapabilitasnya. Resistensi terhadap pendekatan/strategi baru kemudian muncul karena orang mengetahui bagaimana operasionalisasinya, sementara mereka merasa tidak memiliki keterampilan baru atau perilaku baru yang dituntut.
Perubahan mungkin menuntut keterampilan dan kemampuan diluar kapabilitasnya. Resistensi terhadap pendekatan/strategi baru kemudian muncul karena orang mengetahui bagaimana operasionalisasinya, sementara mereka merasa tidak memiliki keterampilan baru atau perilaku baru yang dituntut.
iii)   
Tidak sepakat
dengan kebutuhan akan perubahan.
Anggota organisasi merasa bahwa langkah yang baru adalah langkah yang salah dan tidak masuk akal.
Anggota organisasi merasa bahwa langkah yang baru adalah langkah yang salah dan tidak masuk akal.
iv)   
Takut kehilangan
sesuatu yang bernilai baginya.
Setiap anggota organisasi tentu ingin
mengetahui bagaimana dampak perubahan pada mereka. Jika merasa yakin bahwa
mereka akan kehilangan sesuatu sebagai hasil dari penerapan perubahan, maka
mereka akan menolak.
v)     
Enggan
meninggalkan ‘wilayah’ yang sudah nyaman.
Seringkali orang merasa takut menuruti ‘keinginan’ melakukan hal baru karena akan memaksa mereka keluar dari wilayah yang selama ini sudah nyaman. Melakukan hal baru juga mengandung sejumlah risiko tentunya.
Seringkali orang merasa takut menuruti ‘keinginan’ melakukan hal baru karena akan memaksa mereka keluar dari wilayah yang selama ini sudah nyaman. Melakukan hal baru juga mengandung sejumlah risiko tentunya.
vi)   
Keyakinan yang
salah.
Tidak sedikit orang merasa yakin bahwa segala sesuatu akan selesai dengan sendirinya, suatu saat, tanpa melakukan apapun. Sebenarnya hal demikian sekadar untuk memudahkan diri sendiri dan menghindar dari risiko.
Tidak sedikit orang merasa yakin bahwa segala sesuatu akan selesai dengan sendirinya, suatu saat, tanpa melakukan apapun. Sebenarnya hal demikian sekadar untuk memudahkan diri sendiri dan menghindar dari risiko.
vii) 
Ketidakpahaman
dan ketiadaan kepercayaan.
Anggota organisasi menolak perubahan ketika mereka tidak memahami implikasinya dan menganggap bahwa perubahan bisa jadi hanya akan lebih banyak membebani daripada apa yang dapat diperoleh. Situasi demikian terjadi apabila tidak ada kepercayaan antara pihak yang mengusulkan perubahan dengan para anggota organisasi.
Anggota organisasi menolak perubahan ketika mereka tidak memahami implikasinya dan menganggap bahwa perubahan bisa jadi hanya akan lebih banyak membebani daripada apa yang dapat diperoleh. Situasi demikian terjadi apabila tidak ada kepercayaan antara pihak yang mengusulkan perubahan dengan para anggota organisasi.
viii)           
Ketidakberdayaan
(inertia).
Setiap organisasi bisa mengalami suatu kondisi ketidakberdayaan pada tingkatan tertentu, dan karenanya mencoba mempertahankan status quo. Perubahan memang membutuhkan upaya, bahkan seringkali upaya yang sangat serius, dan kelelahan pun bisa terjadi.
Setiap organisasi bisa mengalami suatu kondisi ketidakberdayaan pada tingkatan tertentu, dan karenanya mencoba mempertahankan status quo. Perubahan memang membutuhkan upaya, bahkan seringkali upaya yang sangat serius, dan kelelahan pun bisa terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. 
KESIMPULAN
Sistem adalah kesatuan beberapa komponen
yang mempunyai hubungan fungsi untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan, dan
tiap komponennya saling berkaitan.
                        Perubahan
merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang ada.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar