MAKALAH
SISTEM
DAN BERUBAH
Oleh :
Indah Mumpuni (108112040)
Anita R (108112044)
Maftuhin (108112037)
Dwi Esti
M (108112053)
Yusuf Arif H (108112056)
SI Keperawatan
STIKES
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
CILACAP
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat hidayahNya penulis dapat menyelesaikan
makalah SISTEM DAN PERUBAHAN ini.
Dalam penyusunan
makalah ini penulis
telah mendapatkan bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:
1.
Bapak Sarwa AMK,S.Pd,M.Kes selaku
Ketua STIKES AL-IRSYAD
AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2. Ibu Yektiningtyastuti, M.Kep.
S.Mat selaku dosen pembbimmbing IKD 1
3.
Semua pihak yang telah banyak
memberikan fasilitas dan informasi sehingga penulisan
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan.
Akhirnya
penulis hanya berharap penyusunan
makalah ini dapat memberikan manfaat,
bukan hanya untuk penulis tetapi
untuk semua pihak.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
1)
Kata
pengantar………………………………………...…………………...……...2
2)
Daftar
isi………………………………………………………………..…………3
3)
Bab I
Pendahuluan
a)
Latar
Belakang…………………………………...…………...……………….4
b)
Rumusan
masalah…………………………………..…………………………4
c)
Tujuan…………………………………..……………………………………..5
4)
Bab II
Pembahasan
a)
Konsep
Sistem………………………………………………………………...6
i)
Pengertian
Sistem…………………………………………...…………….6
ii)
Komponen
Sistem…………………………………………………………7
iii)
Ciri-ciri
Sistem…………………………………………………………...11
iv)
Perbedaan
system, sub system, dan supra system……………………….11
v)
Sistem
pelayanan kesehatan……………………………………………..12
b)
Teori
Berubah………………………………………………………………..14
i)
Pengertian
Berubah………………………………………………………14
ii)
Jenis-jenis
perubahan…………………………………………………….14
iii)
Reaksi
individu terhadap perubahan……………………………………..15
iv)
Teori
berubah…………………………………………………………….16
v)
Resistensi
perubahan…………………………………………………….20
5)
Bab III
Penutup
a)
Kesimpulan…………………………………………………………………..19
6)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem adalah
sekumpulan Alat yang
memiliki hubungan di antara mereka.
Sistem secara sederhana
dapat didefinisikan sebagai
suatu kesatuan dari berbagai elemen
atau bagian-bagian yangmempunyai
hubungan fungsional dan berinteraksi secara
dinamin untuk mencapaihasil
yang diharapkan. Dengan
demikian, keperawatan dapat diartiakan sebagaisuatu
keseluruhan karya insani
yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyaihubungan fungsional
dalam upaya mencapai
tujuan akhir.
Perubahan pelayanan
keperawatan merupakan kesatuan
yang menyatu dalam perkembangan dan perubahan keperawatan
di Indonesia. Perubahan
dalam keperawatan adalah
suatu cara keperawatan
untuk mempertahankan diri sebagai profesi
dan berperan aktif dalam menghadapi
era milenium, maka keperawatan Indonesia
khususnya masyarakat ilmuwan
dan masyarakat profesional
keperawatan Indonesia, melihat
dan mempersiapkan proses
profesionalisasi ini bukan sebagai suatu ancaman melainkan
tantangan untuk berupaya
lebih keras memacu
proses profesionalisasi keperawatan
di Indonesia dan mensejajarkan diri dengan keperawatan
di negara – negara lain.
Dalam makalah
ini dibahas tentang
Konsep Sistem dan Perubahan, diharapkan
setelah membaca makalah
ini pembaca dapat
mengetahui lebih banyak
tentang Konsep dan Perrubahan.
B. Rumusan Masalah
1)
Konsep system
a)
Apa itu system?
b)
Apa saja komponen-komponen system?
c)
Apa saja ciri-ciri system?
d)
Apa perbedaan
antara system, subsistem,
dan suprasistem?
e)
Apa itu system pelayanan
kesehatan?
2)
Konsep Berubah
a)
Apa itu pengertian perubahan?
b)
Apa saja jenis-jenis perubahan?
c)
Bagaimana reaksi
individu terhadap perubahan?
d)
Bagaimana teori berubah menurut
Lipitts, Lewin, dan Roger?
e)
Apa itu resistensi perubahan?
C. Tujuan
1)
Konsep system
a)
Mengetahui pengertian
system
b)
Mengetahui apa saja komponen-komponen system
c)
Mengetahui apa saja ciri-ciri
system
d)
Mengetahui apa perbedaan antara
system, subsistem, dan suprasistem
e)
Mengetahui apa itu system
pelayanan kesehatan
2)
Konsep Berubah
a)
Mengetahui
pengertian perubahan
b)
Mengetahui
jenis-jenis perubahan
c)
Mengetahui
reaksi individu terhadap
perubahan
d)
Mengetahui
teori berubah menurut
Lipitts, Lewin, dan Roger
e)
Mengetahui
resistensi perubahan
BAB II
PEMBAHASAN
1) KONSEP SISTEM
a)
PENGERTIAN SISTEM
i)
Sistem secara
teknis berartiseperangkat komponen
yang saling berhubungan
dan bekerja bersama-samauntuk mencapai
suatu tujuan.
ii)
Kata sistem
berasal dari bahasa
latin ( syst dan ema) dan bahasa
yunani (sust dan ema)adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliraninformasi, materi,
atau energi. Istilah
ini sering digunakan
untuk menggambarkansuatu set kesatuan yang berinteraksi, ketika
suatu model metematika
sering kalidapat dibuat.
iii)
Sistem juga merupakan kesatuan
bagian-bagian yang saling
berhubunganyang berada dalam suatu wilayah
serta memiliki item-item
penggerak. Misalnya,negara yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti
provinsi yang salaing
berhubungan sehingga membentuk
suetu negara denganrakyat
sebagai penggeraknya.
iv) Adapun beberapa pengertian sistem menurut para ahli :
(1) L.James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud
untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan.
(2) John Mc
Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari
fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
(3) C.W.
Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk
melaksanakan seperangkat tujuan.
(4) J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
(5) Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri
atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian
rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi
keseluruhan
(6) Jerry FithGerald
Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
v)
Jadi sebuah
sistem adalah sekumpulan
Alat yang memiliki
hubungan di antara
mereka. Sistem secara
sederhana dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan
dari berbagai elemen
atau bagian-bagian yangmempunyai
hubungan fungsional dan berinteraksi secara
dinamin untuk mencapaihasil
yang diharapkan. Dengan
demikian, keperawatan dapat diartiakan sebagaisuatu
keseluruhan karya insani
yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyaihubungan fungsional
dalam upaya mencapai
tujuan akhir.
b)
KOMPONEN SISTEM
i)
Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari system. Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika
dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan / berfungsi sebagaimana
mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga
system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan system tersebut tidak
tercapai. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu tujuan,
masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah
sistem :
(1) Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,
sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu
sistem dengan sistem yang lain berbeda.
(2) Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
(3) Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
(4) Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
(5) Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di
luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup,
atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan
dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong
dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana
dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi
sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke
publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
(6) Mekanisme
Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan
balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
(7) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus
ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,
sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
terhadap kelangsungan hidup sistem.
ii)
Komponen Sistem(teori
system Calista Roy)
(1) ManusiaManusia adalah
makhluk bio psikososial
yang utuh dan unik yang mempunyai kebutuhan
bio-psiko-sosio-spiritual. Manusiadipandang secara
menyeluruh dan holistik
mempunyai sikluskehidupan meliputi
tumbuh kembang, memberi
keturunan, memiliki kemampuan
untuk mengatasi perubahan
dengan menggunakan berbagai
mekanisme yang dibawa
sejak lahir maupun
yang didapat bersifat
biologis, psikologis dan sosial. Manusia
selalu mencoba memenuhi
kebutuhannya melalui serangkaian
peristiwa yang mencakup
belajar, menggali, sertamenggunakan sumber-sumber
yang diperlukan berdasarkan
potensidan keterbatasannya.
(2) LingkunganManusia selalu
hidup dalam suatu
lingkungan
tertentu,lingkungan meliputi lingkungan
fisik dan lingkungan
sosial.Lingkungan merupakan tempat
dimana manusia berada,
yang selalumempengaruhi dan
dipengaruhi manusia sepanjang
hidupnya.Setiap lingkungan mempunyai
karakteristik tersendiri danmemberikan
dampak yang berbeda
pada setiap manusia,
dalammenanggapi dampak lingkungan
ini, manusia selalu
berespon untuk mengadakan
adaptasi agar keseimbangan
dirinya tetap terjaga.Adaptasi dapat
bersifat positif, dapat
pula negatif (apabila
manusia beradaptasi secara
negative pada pengaruh
lingkungan maka akanmenimbulkan masalah.
Lingkungan disini adalah
semua keadaan diluar
sistem tetapidapat mempengaruhi
kesehatan, lingkungan ini
dapat berupa kondisisosial
budaya, lingkungan geografis
yang ada di
masyarakat yang berada
di luar institusi
kesehatan.
(3) KesehatanSehat merupakan
suatu persepsi yang
sangat individual, beberapadefinisi tentang
sehat adalah :a.
WHO (1947) :
Sehat adalah suatu
keadaan yang sempurna
baik fisik, mental,
sosial dan tidak
hanya bebas dari
penyakit ataucacat. b.
Parson (1972) :
Sehat adalah kemampuan
individu secara optimaluntuk
menjalankan peran dan
tugasnya secara efektif.c.
Dubois (1978) :
Sehat adalah suatu
proses yang kreatif
individusecara aktif dan terus
menerus beradaptasi dengan
lingkungannya.Kesehatan
adalah suatu proses
yang dinamis, terus
menerus berubah sebagai
interaksi antara individu
dengan perubahanlingkungan baik
internal maupun eksternal.
(4) Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan
pada kebutuhan manusia,keperawatan dilaksanakan
secara universal terjadi
pada semua tingkat
manusia. Tingkah laku
dalam keperawatan meliputi
rasa simpati,empati, menghargai
orang lain, tenggang
rasa. Keperawatanmenghargai kepercayaan
dan nilai-nilai yang
dianut manusia .
Keperawatan membantu klien
mengenal dirinya, sebagai
makhluk yang memiliki
kebutuhan yang unik.Pelayanan keperawatan
sebagai bagian integral
dari pelayanan kesehatan
keperawatan adalah salah
satu bentuk “pelayanan
professional sebagai integral
dari pelayanan kesehatan
berbentuk pelayanan biologis,
psikologi sosial, dan
spiritual secara komprehensif
diajukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat
sehat maupunsakit, mencakup
siklus hidup manusia”.
c)
CIRI-CIRI SISTEM
i)
Memiliki tujuan
ii)
Punya batas
iii)
Terbuka
iv)
Tersusun dari beberapa sub system
v)
Ada saling keterkaitan dan
ketergantungan
d)
PERBEDAAN SYSTEM, SUB SYSTEM DAN
SUPRASISTEM
i)
Sistem
Sistem adalah suatu unit kesatuan yang saling
berinteraksi dan bergantung satu dengan lainnya yang diarahkan pada suatu
tujuan dan dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Pengertian Sistem dalam pengertian yang paling umum adalah sekumpulan benda yang memiliki
hubungan di antara mereka. Kata sistem sendiri berasal dari bahasa
Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi.
ii)
Subsistem
Subsistem adalah komponen yang
koheren dan agak independen dari system yang lebih besar.Subsistem merupakan
komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak.
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa
sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah
suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin,
system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari
system tingkat yang lebih rendah lagi.
Berikut adalah contoh dari beberapa subsistem tubuh
manusia:
* Sistem Peredaran Darah
* Sistem pencernaan
* Sistem saraf
* Sistem rangka
iii)
Suprasistem
Suprasistem
adalah sistem yang mempunyai hubungan lebih luas dari sistem.Jika suatu sistem
menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar
tersebut dikenal dengan sebutan supersistem. Sebagai contoh, jika pemerintah
kabupaten disebut sebagai sebuah sistem, maka pemerintah provinsi berkedudukan
sebagai supersistem. Jika ditinjau dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi
adalah subsistem dan pemerintah pusat adalah supersistem.
Contoh suprasistem :
- Jika sekolah dipandang sebagai suatu sistem, pendidikan adalah
suprasistemnya.
- Jika perusahaan kita pandang sebagai sebuah sistem. Maka industri merupakan
suprasistemnya dan pemasaran sebagai subsistemnya
e)
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan
Kesehatan. Yang di
maksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Demikian pengertian pelayanan kesehatan menurut Lovey dan Loomba.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan
suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai
komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi
masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya
bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat
kesehatan yg setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti
dimaksud dalam UUD 45. Demikian yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam
negara kita ini.
Menurut
Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada
tingkat pelayanan lesehatan yang akan diberikan, yaitu:
i)
Health Promotion (Promosi
Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.
Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh: kebersihan
perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
ii)
Specific Protection (perlindungan
khusus)
Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit
tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
iii)
Early diagnosis and prompt
treatment (diagnosis dini & pengobatan segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.
Dalam pelayanan
kesehatan terdapat 3 bentuk, yaitu:
i)
Primary Health Care (Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang
memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin
mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga
sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan
ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan
lain-lain.
ii)
Secondary Helath Care (Pelayanan
Kesehatan Tingkat Kedua)
Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di
pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit
yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.
iii)
Tertiary Health Services (Pelayanan
Kesehatan Tingkat Ketiga)
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana
tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat
pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang
ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A
atau B.
2)
TEORI
BERUBAH
a)
PENGERTIAN BERUBAH
Perubahan
merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang ada.
Banyak definisi tentang berubah, dua diantaranya yaitu :
i) Berubah
merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda
dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987)
ii)
Berubah merupakan proses yang menyebabkan
perubahan pola perilaku individu atau instuisi ( Brooten, 1987 )
b)
JENIS-JENIS PERUBAHAN
i)
Perubahan ditinjau dari sifat proses:
(1) Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau
masyarakat secara umum.
(2) Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang
bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/
diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi.
(3) Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat
imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat
perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
ii)
Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
(1) Perubahan partisipatif
Melalui penyediaan informasi yang cukup
Adanya sikap positif terhadap inovasi
Timbulnya komitmen
(2) Perubahan paksaan (coerced change)
Melalui perubahan total dari organisasi
Memerlukan kekuatan personal (personal power)
iii)
Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
(1) Perubahan berencana
Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
(2) Perubahan acak/ kacau
Tanpa usaha mempersiapkan titik awal
perubahan.
Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.
c)
REAKSI INDIVIDU TERHADAP PERUBAHAN
Bagi sebagian
individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam meningkatkan
prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang sebagai
sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang
selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang
penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau
adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang
mengalami perubahan tersebut.
Menolak
perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan,
bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh
karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman
terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang
ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus
diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan.
Faktor-faktor
yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan, kepuasan
akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut
berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan
pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha
yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang
menuntut investasi waktu dan usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang
sekarang berada pada proses profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang
mandiri takut atau tidak siap dengan perubahan dan dampak yang mungkin
ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi ? Beberapa contoh
ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain :
i)
Takut karena tidak tahu
ii) Takut karena
kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan
pekerjaannya
iii) Takut karena kehilangan kepercayaan /
kedudukan
iv) Takut karena
kehilangan imbalan
v) Takut karena
kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.
d)
TEORI BERUBAH
i)
Kurt Lewin
(1951)
Menurut pandangan Kurt Lewin, 1951 seseorang yang akan megadakan suatu
perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan yang tercantum dalam tahap
proses perubahan agar proses perubahan tersebut menjadi terarah dan mencapai
tujuan yang ada. Tahapan tersebut antara lain :
(1)
Tahap Pencairan (Unfreezing)
Pada tahap ini yang dapat dilakukan bagi seseorang yang mau mengadakan proses
perubahan adalah harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan
semula dengan merubah terhadap keseimbangan yang ada. Disamping itu juga perlu
menyiapkan diri dan siap untuk berubah atau melakukan melakukan adanya
perubahan.
(2)
Tahap Bergerak (Moving)
Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu yang baru
atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila
seseorang telah memiliki informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk
berubah, juga memiliki kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui
langkah-langkah dalam menyesuaikan masalah.
(3)
Tahap Pembekuan (Refrezing)
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan
telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru.
Berdasarkan langkah-langkah menurut Kurt
Lewin dalam proses perubahan ditemuan banyak hambatan. Karena itu
diperlukan kemampuan yang benar-benar ada dalam konsep perubahan sesuai dengan
tahapan berubah.
Bagan teori Kurt Lewin
ii) Rogert E (1962)
Menurut
Roger E untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang
ditempuh antara lain :
(1)
Tahap Awareness
Tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan
adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka,
tidak mungkin tercipta suatu perubahan.
(2)
Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat
terhadap perubahan dan selalu memperhatikan sesuatu yang baru dari perubahan
yang dikenalkan.
(3)
Tahap Evluasi
Tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi
hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan.
(4)
Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil
perubahan dengan harapa sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai
dengan kondisi.
(5)
Tahap Adaption
Tahap akhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru
setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru
sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.
Teori
Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
·
Perubahan harus mempunyai keuntungan
yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada (kesadaran)
·
Perubahan harus sesuai dengan
nilai-nilai yang ada,
Tidak bertentangan perasaan.
·
Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan
lebih mudah untuk dilaksanakan (evaluasi).
·
Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil (uji coba).
·
Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan
(adopsi).
iii) Lippit (1973)
Lippit
memandang teori perubahan dapat dilaksanakan dari tinjauan sebagai seorang
pembaharu, dengan memperkenalkan terjadinya perubahan, sehingga terdapat
langkah yang dapat ditempuh, yaitu :
(1)
Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
(2)
Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk
berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah.
(3)
Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal,
organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
(4)
Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
(5)
Memilih peran yang sesuai untuk agen
berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah
personal.
(6)
Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk
mempertahankannya.
(7)
Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan
orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
Bagan teori Lippit
e)
RESISTENSI PERUBAHAN
Resistensi atau penolakan pada perubahan pada umumnya akan terjadi
ketika ada sesuatu yang mengancam ‘nilai’ seseorang atau individu. Ancaman
tersebut bisa saja riel atau sebenarnya hanya suatu persepsi saja. Dengan kata
lain, ancaman ini bisa saja muncul dari pemahaman yang memang benar atas
perubahan yang terjadi atau sebaliknya karena ketidakpahaman atas perubahan
yang terjadi.
Coba diuraikan secara lebih terinci, berikut adalah beberapa alasan utama
orang melakukan perlawanan terhadap perubahan (dari berbagai sumber):
i)
Takut terhadap
kemungkinan yang tidak diketahui.
Perubahan berimplikasi pada ketidakpastian, dan ketidakpastian adalah
sesuatu yang tidak memberikan kenyamanan. Ketidakpastian berarti keraguan atau
ketidaktahuan terhadap apa yang mungkin akan terjadi. Ini dapat menimbulkan
rasa takut, dan menolak perubahan menjadi tindakan yang dapat mengurangi rasa
takut itu.
ii)
Takut akan
kegagalan.
Perubahan mungkin menuntut keterampilan dan kemampuan diluar
kapabilitasnya. Resistensi terhadap pendekatan/strategi baru kemudian muncul
karena orang mengetahui bagaimana operasionalisasinya, sementara mereka merasa
tidak memiliki keterampilan baru atau perilaku baru yang dituntut.
iii)
Tidak sepakat
dengan kebutuhan akan perubahan.
Anggota organisasi merasa bahwa langkah yang baru adalah langkah yang salah
dan tidak masuk akal.
iv)
Takut kehilangan
sesuatu yang bernilai baginya.
Setiap anggota organisasi tentu ingin
mengetahui bagaimana dampak perubahan pada mereka. Jika merasa yakin bahwa
mereka akan kehilangan sesuatu sebagai hasil dari penerapan perubahan, maka
mereka akan menolak.
v)
Enggan
meninggalkan ‘wilayah’ yang sudah nyaman.
Seringkali orang merasa takut menuruti ‘keinginan’ melakukan hal baru
karena akan memaksa mereka keluar dari wilayah yang selama ini sudah nyaman.
Melakukan hal baru juga mengandung sejumlah risiko tentunya.
vi)
Keyakinan yang
salah.
Tidak sedikit orang merasa yakin bahwa segala sesuatu akan selesai dengan
sendirinya, suatu saat, tanpa melakukan apapun. Sebenarnya hal demikian sekadar
untuk memudahkan diri sendiri dan menghindar dari risiko.
vii)
Ketidakpahaman
dan ketiadaan kepercayaan.
Anggota organisasi menolak perubahan ketika mereka tidak memahami
implikasinya dan menganggap bahwa perubahan bisa jadi hanya akan lebih banyak
membebani daripada apa yang dapat diperoleh. Situasi demikian terjadi apabila
tidak ada kepercayaan antara pihak yang mengusulkan perubahan dengan para
anggota organisasi.
viii)
Ketidakberdayaan
(inertia).
Setiap organisasi bisa mengalami suatu kondisi ketidakberdayaan pada
tingkatan tertentu, dan karenanya mencoba mempertahankan status quo. Perubahan
memang membutuhkan upaya, bahkan seringkali upaya yang sangat serius, dan
kelelahan pun bisa terjadi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem adalah kesatuan beberapa komponen
yang mempunyai hubungan fungsi untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan, dan
tiap komponennya saling berkaitan.
Perubahan
merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang ada.